Anda sedang asyik berbelanja tekstil atau elektronik komputer di kawasan ITC Cempaka Mas, Jakarta lalu perut keroncongan? Jangan khawatir. Di lantai 5 gedung mall tersebut, Anda akan menemukan foodcourt yang terdiri dari puluhan food stall dan menyediakan berbagai jenis santapan penggugah selera.
Dari sejumlah opsi yang tersedia, salah satu yang saya rekomendasikan adalah Mie Ayam Jamur Tip Top. Gerai ini buka mulai dari pukul 10 pagi sampai 10 malam. Jadi, jangan khawatir kehabisan. Informasi yang saya dapat, mie ayam yang jadi menu utamanya punya rasa yang maknyus.
Kebetulan kali ini saya bertandang ke gerai tersebut bersama rekan-rekan di jam istirahat kantor. Langsung saja saya pesan menu andalan di sana. Mie Ayam Jamur Top? Bukan. Kwetiau saja. Alasannya jelas. Ekspektasi saya kenyangnya lebih nendang daripada mie. Nah, ini dia:
Dari sisi tampilan, okelah. Kelihatannya topping-nya banyak juga. Sesuai ekspektasi, kuahnya dipisah, nggak digabung. Kalau digabung, jatuhnya lebih sedikit. Buat yang belum tau, kuah is my life!
Secomot-dua comot, ternyata rasio perbandingan ayam dengan jamurnya rasanya sedikit lebih banyak si jamur-nya. Mungkin 51:49 lah. Tapi ini mungkin rejeki saya seperti itu. Husnudzon saja, si-mbak-nya pasti nggak ada niatan demikian.
Tidak lupa saya test seujung sendok itu sambal botol yang disediakan. Yak! Sambal botol supermarket. Kecewa. Ekspektasi saya adalah sambal botol khas mie ayam gerobakan mas-mas pinggir jalan. Maklum, saya bukan tipe yang mengutamakan kuliner bersih, higienis, mahal, tapi porsinya seiprit.
Overall, dari sisi rasa, oke kok. Dari sisi porsi, lumayan kenyang juga dibanding standar mie ayam abang-abang. Tapi wajar. Harganya juga dua kali lipat, alias 25 ribu per porsi. Udah bonus bakso 2 pcs dan pangsit sih.
Rating:
4,0 - Porsi
4,0 - Rasa
4,0 - Penyajian
3,75 - Harga
3,937 - Overall
Dari sejumlah opsi yang tersedia, salah satu yang saya rekomendasikan adalah Mie Ayam Jamur Tip Top. Gerai ini buka mulai dari pukul 10 pagi sampai 10 malam. Jadi, jangan khawatir kehabisan. Informasi yang saya dapat, mie ayam yang jadi menu utamanya punya rasa yang maknyus.
Kebetulan kali ini saya bertandang ke gerai tersebut bersama rekan-rekan di jam istirahat kantor. Langsung saja saya pesan menu andalan di sana. Mie Ayam Jamur Top? Bukan. Kwetiau saja. Alasannya jelas. Ekspektasi saya kenyangnya lebih nendang daripada mie. Nah, ini dia:
Dari sisi tampilan, okelah. Kelihatannya topping-nya banyak juga. Sesuai ekspektasi, kuahnya dipisah, nggak digabung. Kalau digabung, jatuhnya lebih sedikit. Buat yang belum tau, kuah is my life!
Secomot-dua comot, ternyata rasio perbandingan ayam dengan jamurnya rasanya sedikit lebih banyak si jamur-nya. Mungkin 51:49 lah. Tapi ini mungkin rejeki saya seperti itu. Husnudzon saja, si-mbak-nya pasti nggak ada niatan demikian.
Tidak lupa saya test seujung sendok itu sambal botol yang disediakan. Yak! Sambal botol supermarket. Kecewa. Ekspektasi saya adalah sambal botol khas mie ayam gerobakan mas-mas pinggir jalan. Maklum, saya bukan tipe yang mengutamakan kuliner bersih, higienis, mahal, tapi porsinya seiprit.
Overall, dari sisi rasa, oke kok. Dari sisi porsi, lumayan kenyang juga dibanding standar mie ayam abang-abang. Tapi wajar. Harganya juga dua kali lipat, alias 25 ribu per porsi. Udah bonus bakso 2 pcs dan pangsit sih.
Rating:
4,0 - Porsi
4,0 - Rasa
4,0 - Penyajian
3,75 - Harga
3,937 - Overall