24 Januari 2023

Danau Waikuri, Laguna Tersembunyi yang Indah Luar Biasa

Beberapa waktu lalu Bang Emmet akhirnya untuk pertamakalinya dalam hidup, mengunjungi Sumba. Dari sisi jarak, memang dia tidak sejauh Jakarta-Samarinda atau Jakarta-Manado, misalnya yang lebih sering Bang Emmet kunjungi. Tapi ternyata, nggak perlu jauh-jauh kalau mau menikmati keindahan alam yang luar biasa. 

Err.. jangan-jangan, di dekat Meruya sini juga banyak tempat yang punya pemandangan indah. Kurang jauh nih Bang Emmet mainnya. Apa malah kejauhan? Wkwk.

Anyway, ternyata Sumba memang menawarkan keindahan alam yang sangat luar biasa. Dalam perjalanan Bang Emmet dan rekan-rekan kali itu, ada beberapa tempat yang kita singgahi dan semuanya wow. Termasuk Danau Waikuri atau Weekuri Lagoon ini.

Perjalanan ke danau Waikuri dengan kendaraan pribadi membutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan jarak sekitar 42 kilometer dari bandara Tambolaka, Sumba. Sepanjang perjalanan, sepi dan tidak banyak rambu petunjuk arah, apalagi jalanan macet. Jangankan macet, berpapasan dengan kendaraan lain pun jarang. Jadi, sebaiknya kalau datang ke sini, datanglah secara berombongan dan minta dipandu oleh penduduk lokal.

Oke, kembali ke danau Waikuri. Sejak tahun 2015-an, Danau Waikuri ini sudah dijadikan salah satu destinasi wisata wajib kalau kita datang ke Sumba. Ia merupakan danau dengan air asin yang airnya berwarna hijau tosca sangat bening. Kenapa bisa asin? Karena danau atau laguna ini berada persis di pinggir laut Sawu dan berbatasan langsung dengan samudera India.


Air dari danau Waikuri merupakan air laut yang terperangkap masuk saat pasang air laut masuk ke lewat celah-celah ke dalam dinding batu karang yang tinggi menjulang seakan memisahkan danau ini dengan laut lepas. Dan batu karang yang tinggi tersebut juga merupakan dinding yang melindungi danau dari dentuman ombak samudera India yang dahsyat.



Berhubung danau ini merupakan pinggir pantai, dasar danau Waikuri merupakan pasir putih dengan kedalaman bervariasi hingga sekitar 5 meter, tergantung kondisi air pasang surut. Kita bisa berenang di danau yang airnya sangat bening tersebut.

Nggak mau berenang? Anda juga bisa menikmati melihat pemandangan dan sunset di atas tebing karang melihat ke arah laut lepas. Nah, ini yang Bang Emmet lakukan. 





Awalnya sih Bang Emmet sudah berencana untuk loncat dan terjun ke danau sambil berenang-renang. Sudah berbekal kacamata renang pula. Sayangnya, berhubung banyak akamsi, rencana tersebut  Bang Emmet batalkan. Namun, semua tergantikan dengan pemandangan luar biasa indah yang ditawarkan.

Datang ke Sumba? Mampir ke Danau Waikuri deh. Highly recommended!

17 Januari 2023

Kuma Sea Garden Resort & Homestay, Lembata, Nusa Tenggara Timur

Bang Emmet akhirnya berkesempatan untuk menginjakkan kaki di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur. Selama 3 hari dua malam, Bang Emmet akan mengunjungi beberapa tempat untuk aktivitas kantor dan healing tentunya.

Nah, berhubung keterbatasan flight, Bang Emmet berangkat jam 2 pagi dari Soekarno Hatta ke Kupang. Sekitar pukul 8 pagi di Kupang, Bang Emmet berangkat lagi ke Lembata. Nah, berhubung flight dini hari, tidur nggak jelas, sarapan lebih nggak jelas, Bang Emmet tentunya perlu cari tempat istirahat dan sarapan yang proper. 

Untungnya, dari bandara Wunopito, Lewoleba, Lembata, tempat penginapan kita nggak jauh.

Tempat penginapan Bang Emmet kali ini ternyata nama lengkapnya Kuma Sea Garden Resort & Homestay, atau singkatnya Kuma Resort. Dia berada di daerah Pada, Nubatukan, Lembata, Nusa Tenggara Timur. Jaraknya sekitar 12 kilometer dari bandara Wunopito, Lewoleba atau sekitar 20 menit dengan kendaraan. 

Dan ternyata, meskipun Bang Emmet dan kawan-kawan sampai di sana masih sekitar jam 9 pagi, tapi kita sudah bisa langsung check-in dan drop barang-barang. Dan berhubung lapar nggak tapi kenyang masih jauh, kita bisa pesan sarapan dulu di sini. Dan ternyata rasanya maknyus. Bukan, bukan karena lapar. Tapi asli makanannya recommended.

Sebagai gambaran, Kuma Resort ini tadinya merupakan bekas rumah jabatan almarhum Eliaser Yentji Sunur, Bupati Lembata yang wafat di tahun 2021 lalu. Rumah ini kemudian dikonversi menjadi beachfront resort dan dibuka untuk umum serta ditata dengan konsep alam terbuka.




Tak hanya penginapan, Kuma Resort juga menyediakan cafe dan aula untuk pertemuan dan juga arena bermain anak-anak. Cafe-nya ini punya menu yang relatif lengkap, suasana nyaman, wifi dengan internet yang cukup mengejutkan kecepatannya, dan ada colokan listrik. Nggak nyangka banget pokoknya untuk ukuran sebuah resort di kawasan yang sangat indah namun cukup jauh dari ibu kota.

Dan dari beberapa kali jam makan pagi siang dan malam saat kita menginap di sana, kita nggak usah repot-repot nyari makan di tempat lain. Di sini udah cocok banget di lidah dan di kantong.

Yang luar biasanya, Kuma Resort ini memiliki pemandangan yang mesmerizing. Pantai yang bening langsung beradu dengan gunung. Gunungnya ini bentuknya pun ya lurus-lurus aja. Persis seperti yang kita gambar waktu kita semua masih di TK atau SD. 

Asyiknya, dia juga punya area yang cocok banget untuk menikmati sunset. Sambil nyeruput kopi dan bakwan, asli bakwannya enak, betah banget lah Bang Emmet nongkrong di sini. Bang Emmet sendiri sempat nongkrong di sana sambil menunggu sunset dan menggambar pemandangan dengan laptop-tablet Andalan. 

Gimana? Bagus kan? Hehe. Awas kalo bilang jelek 😠 

Oke, kita ke kamarnya. Kuma Resort ini punya kamar standar dan kamar VIP. Kamar standarnya ada yang menggunakan single bed dan ada yang menggunakan twin bed. Ada yang berdinding tembok dan ada yang berdinding kayu. Nah, kebetulan Bang Emmet menginap di kamar yang berdinding dan lantai kayu. 



Tempat tidurnya empuk dan nyaman. AC-nya cukup dingin dan ada water heater juga. Penting ini. Suasananya wunak banget. Andaikan ke sini dalam rangka liburan bersama keluarga. Mantap banget pasti. Apalagi begitu buka pintu kamar. Kita disajikan pemandangan yang uwow.

Kamar VIP-nya sendiri dibangun di tebing batu dan langsung menghadap laut dan gunung. Dan kalau lagi surut, seru banget main di pantai ini. Sayangnya, pantai landainya tidak terlalu luas karena setelah jarak sekitar 20-30 meter, langsung bertemu dengan laut dalam. Untungnya, berhubung ini pantai di dalam area resort, pantainya sepi dan nggak ada akamsi. Jadi Bang Emmet bisa mandi-mandi.


Dan berhubung Bang Emmet paling demen bikin time lapse video, tentunya Bang Emmet bikin juga video time-lapse sunset. Sayangnya lagi agak mendung. Tapi ya gpp deh. Intinya, recommended banget ini resort.

03 Januari 2023

ASUS ExpertBook B3000. Laptop Paling Pas Buat Blogging

Beberapa waktu lalu, ASUS Indonesia merilis laptop dengan form factor yang unik yakni model 2 in 1 detachable untuk segmen commercial business. Produk yang bersangkutan adalah ASUS ExpertBook B3000. 

Sebenarnya form factor laptop ini nggak unik-unik amat. Laptop jenis serupa sudah pernah hadir sebelumnya di seri gaming dan juga consumer mainstream yakni dalam wujud ASUS ROG Flow Z13 ataupun ASUS Vivobook 13 Slate OLED.

Yang bikin dia unik adalah, laptop atau tablet yang satu ini menggunakan chip prosesor dari Qualcomm yakni Snapdragon 7c 2nd Gen Compute Platform. Chip prosesor tersebut terdiri dari 8 buah core dan 8 thread yang mengonsumsi energi 7 watt dan sudah sangat memadai untuk komputasi basic.

Performa chip yang bersangkutan diset sedemikian rupa sehingga sesuai dengan target market yang dituju oleh perangkat yang satu ini. Yakni pelajar dan pekerja mobile yang tidak terlalu butuh laptop berkinerja berlebihan.

Dari sisi sistem operasi, ASUS Expertbook B3000 juga sudah menggunakan sistem operasi Windows 11 terbaru namun dalam mode khusus yakni S Mode. Nah, apa bedanya dengan Windows 11 biasa?

S Mode Biar Nggak Lemod

Mari kita kutip penjelasan salah seorang juru bicara ASUS Indonesia saat ia memperkenalkan Expertbook B3000 dalam rangkaian roadshow pasca launch event resminya di Jakarta dan juga beberapa daerah lain seperti Medan dan Malang. Menurut juru bicara tersebut, gambaran Windows 11 S Mode itu kurang lebih seperti ini (mohon koreksi jika salah).

Windows 11 S Mode memiliki cara kerja yang serupa dengan cara kerja sistem operasi Android. Seperti diketahui, kalau Anda menggunakan perangkat berbasis Android, untuk menginstalasikan aplikasi, Anda perlu men-download-nya dari Google Play Store bukan?

Anda memang bisa melakukan root atau memberikan permission khusus agar Anda bisa mendownload file APK dari tempat lain secara tidak resmi. Namun Google tidak menyarankan hal tersebut demi keamanan perangkat Anda dan data-data Anda yang ada di dalamnya.

Nah, S Mode yang ada di Windows 11 ini punya fungsi serupa. Untuk dapat menginstalasikan aplikasi yang Anda butuhkan, Anda perlu mengunduhnya dari Microsoft Store. Aplikasi yang disajikan di sana dijamin dapat berjalan dengan lancar dan tidak lemot (lemot amat) pada perangkat Anda. 

Jika aplikasi yang Anda inginkan tidak ditemukan, atau ada notifikasi khusus, berarti Microsoft tidak menyarankan Anda untuk menginstalasikan aplikasi yang bersangkutan di perangkat berbasis Windows S Mode Anda tersebut. Artinya, sebaiknya Anda mencari aplikasi alternatif lain. Atau, ya berarti jenis pekerjaan yang ingin Anda lakukan tidak cocok untuk dikerjakan di laptop yang bersangkutan.

Sama juga halnya dengan me-root atau memberikan permission di Android, Anda juga bisa memilih untuk keluar dari S Mode untuk download dan menjalankan aplikasi yang Anda inginkan. 

Namun berbeda dengan Android, jika di Android Anda bisa un-root atau mengembalikan permission untuk tidak dapat mendownload dan menjalankan APK yang bersangkutan, di Windows tidak demikian. Sekali Anda keluar dari S Mode, Anda tidak akan bisa kembali, meski sudah Reset this PC.

Paling Bener Buat Blogger

Nah, kembali ke pembahasan perangkatnya, di judul saya menyebutkan bahwa ASUS ExpertBook B3000 ini merupakan laptop buat blogging. Kenapa?

Sebagai seorang blogger (meski angin-anginan), saya tentu butuh perangkat yang ringan, ringkas mudah dibawa kemana-mana. Perangkat tersebut juga harus mudah digunakan di mana-mana dan tentunya bisa digunakan untuk membantu saya melakukan apapun yang saya butuhkan terkait dengan saya sebagai seorang blogger.

Jujur saja, saya sudah jarang bermain game di laptop, apalagi sejak PES 2021 sudah tidak ada musuhnya di Steam. Dan kalau ingin benar-benar fokus bekerja, saya menggunakan Vivobook Pro 16X OLED yang punya performa tak kalah dengan laptop gaming sebagai daily driver. Malah layarnya sudah ASUS OLED. 

Toh kalau mau bermain game, saya lebih suka melakukannya di ROG desktop di rumah. Apalagi sejak siaran TV nasional beralih ke digital, saya jadi punya dumb TV 32 inci yang kini cuma bisa jadi monitor komputer lewat konektor HDMI.

Selain itu, ExpertBook B3000 ini sangat pas. Ukurannya ringkas hanya 10,5 inci. Tidak terlalu besar seperti Vivobook Slate 13 dan performanya sudah memadai, tidak terlalu berlebihan seperti performa Flow Z13 yang relatif overkill buat kebutuhan saya.

Lewat laptop ini, saya biasa mengetik secara offline, khususnya kalau sedang tidak terhubung ke internet. Dan setelah akses internet aktif, saya tinggal synchronize pekerjaan yang sudah saya lakukan lalu menyimpannya di Microsoft OneDrive yang kebetulan saya mendapatkan ruang cukup, sekitar 5TB. Jadi, offline storage laptop ini yang sebesar 128GB relatif jarang sekali digunakan untuk menyimpan pekerjaan.

Sebagai blogger yang kadang mengedit foto lalu mengedit video, laptop ini juga pas. Ia memang hanya punya 1 port USB Type-C dan audio jack 3,5mm. Namun port USB Type-C tersebut multifungsi. Bisa sebagai port charger, transfer data dari dan ke smartphone, sekaligus bisa juga dihubungkan ke proyektor.

Sebagai blogger ala-ala, saya biasa memotret dan juga merekam video lewat hape. Asyiknya, di laptop ini kita bisa: tinggal colok untuk transfer data, baik foto ataupun video.

O ya, saya juga sempat menggunakan laptop ini untuk melakukan video call lewat Zoom Meetings. Meskipun via web based, namun berkat kamera web 5MP yang tersedia di laptop, komunikasi jadi lebih menyenangkan karena wajah saya kelihatan lebih kinclong dibanding menggunakan kamera web laptop pada umumnya.

Intinya, dengan berbagai fitur yang tersedia pada laptop-tablet super ringkas ini, aktivitas blogging saya dapat berjalan dengan lancar jaya.

Baterai Aman Buat Jalan

Saat perjalanan ke Sumba Selasa, 27 Desember kemarin, sengaja saya membawa ASUS ExpertBook B300. Berangkat dari Jakarta dengan baterai penuh. Dan sebelum charger dicopot, saya set terlebih dahulu power management Windows bagian Screen and Sleep ke: Never Never Never Never.

Berangkat dari rumah sekitar pukul 4.30, sebelum boarding, saya sempat menyalakan laptop dan bekerja di bandara Soetta dari pukul sekitar 5.30 pagi. 

Ketika itu saya membuat key talking points untuk artikel blog ini, mengedit foto dengan Photos Legacy lalu mengedit video dengan Clipchamp. Selesai menjahit timeline, saya langsung render dan upload hasilnya ke Instagram lewat aplikasi Instagram yang ada di Windows 11. Ini hasil video Instagram Reels yang saya buat menggunakan Clipchamp di ExpertBook B3000. Lumayan lah ya.

Ketika di pesawat, saya lanjut membuat draft sambil menunggu sarapan roti yang disediakan oleh Batik Air. Dan ketika menu sarapan disajikan, tentunya saya istirahat sejenak dan langsung menutup laptop. Shutdown? Apa itu?

Ini kan ARM based technology. Jadi lebih hemat battery. Laptop gak perlu diset maty. Biarkan saja dia masuk ke modus hemat energy. Pokoknya pakai laptop iny, kita bebas worry. 

Saat transit di bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, saya lanjutkan membuat artikel sambil mendownload materi pekerjaan yang harus diselesaikan segera. Meskipun akses internet di bandara sedang lambat, untungnya saya sempat mengisi kuota Telkomsel untuk antisipasi.

Dan ketika berada dalam penerbangan dengan ATR menuju Tambolaka (pengalaman perdana nih), giliran waktunya saya me-review draft plan 2023 yang tadi di-download di bandara, lalu lanjut menulis artikel ini di meja bangku kabin. Ternyata, masih muat 😊

Intinya, relatif keras pekerjaan yang sudah dilakukan laptop ini, utamanya saat di bandara Soetta, melakukan video editing dan rendering. Namun demikian, sampai artikel ini dibuat sejauh sampai paragraf ini (masih di udara dengan ATR72-500 di pukul 15:27), baterai masih tersisa 61 persen lebih. 

Psst.. selesai mengetik sampai di paragraf ini, saya tutup dulu ExpertBook B3000-nya untuk motret-motret. Shutdown laptop? Nggak usah. Langsung lipat saja. Lanjut nanti.

Sampai di Sumba, kita check-in Ella Hotel di jalan Jenderal Sudirman, lalu kita langsung berangkat lagi untuk jalan sekaligus mencari makan malam. Di sini saya tidak sempat menyenggol-nyenggol ExpertBook B3000 dan membiarkan saja ia dalam kondisi idle dan saya tinggal di kamar.

Selesai makan malam dan kembali ke hotel, saya beristirahat dan belum juga bersentuhan dengan laptop-tablet tersebut. Saya memilih menggunakan laptop utama yakni ASUS Vivobook Pro 16X OLED karena ada cukup banyak tugas-tugas yang perlu diselesaikan malam itu juga.

Malam berlalu dan saat bangun pagi keesokan harinya, selesai sarapan sambil menunggu yang lain, kita buka lagi si ExpertBook B3000. Cek baterai, masih ada 29% padahal dari kemarin nggak shutdown. Ok, mari kita lanjut sampai dia mati kehabisan baterai.

Di hari itu, kebetulan saya ada kunjungan ke sekolah dasar di daerah Rada Meter, Kodi Utara, Sumba Barat Daya. Di sana, kita memperkenalkan kepada anak-anak sekolah tentang teknologi, khususnya laptop dan contoh cara menggunakannya.

Kebetulan, berhubung ASUS ExpertBook B3000 ini merupakan laptop yang sangat tepat untuk segmen pengguna yang dituju, kita juga menggunakan laptop ini untuk mendemonstrasikan pada anak-anak.

Asal tahu saja, sekolah yang kita kunjungi di sana belum ada aliran listrik dan mereka memanfaatkan genset. Namun fungsi utama gensetnya adalah untuk pompa air, karena air merupakan barang yang sangat langka di daerah tersebut. Baru setelah penampungan terisi penuh, sisa listriknya untuk operasional sekolah. 

Jangankan akses internet, sinyal operator pun tidak sampai ke sekolah tersebut. Sinyal (itupun hanya Telkomsel), hanya ada sampai di jalan besar menuju ke sana. Sekitar 500-1.000 meter menjelang sekolah, sinyal pun lenyap.

Nah, menurut saya, ExpertBook B3000 sangat sesuai untuk digunakan oleh anak-anak di kawasan seperti ini. Dari sisi masa aktif baterai, laptop bisa bertahan hingga sangat lama. Bisa mencapai 21 jam, tergantung apa yang dilakukan di laptop yang bersangkutan.

Dari sisi performa, Qualcomm Snapdragon 7c Gen2 compute platform pada laptop ini juga menawarkan performa yang lebih dari cukup bagi anak-anak sekolah tersebut.

Mereka bisa belajar cara mengoperasikan laptop, belajar mengetik, menulis dan bahkan menggambar dengan mudah, apalagi karena laptop ini memiliki layar sentuh (tentu saja karena ia juga berfungsi sebagai tablet) dan juga menyediakan stylus pen bawaan yang bisa diisi ulang selama 15 detik untuk pemakaian selama 45 menit.

Menyenangkan sekali melihat sambutan anak-anak ini terhadap teknologi, apalagi laptop. Mereka yang jarang-jarang melihat apalagi memegangnya langsung, sangat antusias ketika kita memperagakan bagaimana cara menggunakannya.

Kelebihan ASUS ExpertBook B3000 di atas, yang bisa digunakan untuk berbagai hal, lebih dari sekadar laptop biasa, juga menambah antusiasme dan keceriaan mereka saat bertemu dengan laptop ini.

Selesai bermain dan belajar dengan laptop, dan selepas makan siang, kita pun berpamitan. Sang ExpertBook B3000 pun kembali diselipkan ke dalam tas. Diselipkan dengan mudah karena ukuran laptop ini sangat ringkas. Shutdown? Nggak usah lah.

Di hari itu, saya dan rekan-rekan pun lanjut berkeliling menikmati berbagai keindahan alam pulau Sumba di berbagai spot wisata yang memang luar biasa.

Sekitar jam 18:57 WITA, kita sampai di hotel. Cek punya cek, baterai masih 18 persen. Gile juga. Berangkat 29 persen lalu tadi siang dia dipakai oleh anak-anak untuk belajar menggunakan laptop. Malam masih ada sisa.

Lanjut kerja? Nggak dulu deh. Kita mau hunting mencari kuliner malam Teras Sumba. Terkait ini, kita akan bahas di lain kesempatan, ataupun di lain platform. Untuk sementara, biarkan ExpertBook B3000 beristirahat di kamar hotel. Shutdown? Ya nggak lah.

Kembali ke kamar hotel, waktu menunjukkan pukul 00.05 WITA. Saat itu baterai tinggal 5 persen. Oke, waktunya kita melakukan pengisian ulang laptop. Ternyata, pengisian baterai dari 5 persen sampai penuh membutuhkan waktu sekitar 2 jam saja sampai penuh. Sebagai gambaran, charging dalam kondisi laptop nyala, brightness 20 persen (terang banget soalnya kalau 50 persen) dan tetap: Never Never Never Never. 

Kok giliran dari 18 persen sampai 5 persen, turunnya cepat? Ya karena saya biarkan laptop ini terbuka dalam kondisi layar menyala. Nggak dilipat dan disimpan.

Pengalaman Penggunaan

Overall, pengalaman yang menyenangkan travelling dengan ExpertBook B3000. Supaya lebih nyaman, saya bela-belain beli mouse bluetooth rechargable murah meriah di Tokopedia seharga Rp59.500. Maklum anak old school yang biasa kerja pakai mouse, senyaman apapun touchpad atau layar sentuh si laptop. Tanpa mouse, rasanya kinerja turun 50 persen. Wkwk.

Saat melakukan video editing, saya menggunakan Clipchamp bawaan Windows 11. Mengedit video dengan aplikasi ini sangat menyenangkan. Fungsinya banyak, bahkan ada beberapa transition yang nggak ada di Filmora 11 yang saya biasa pakai untuk membuat konten YouTube, IG video ataupun Tiktok. Clipchamp bahkan punya fitur text to speech yang sangat keren, jadi kita nggak usah voice over narasi manual pakai suara kita. Kekurangannya cuma satu. Clipchamp harus terhubung ke Internet untuk digunakan.

Alternatif untuk Clipchamp, Anda bisa men-download Video Editor basic dari Microsoft Store. Ada juga Photos Legacy yang bisa Anda gunakan untuk editing foto. Juga tersedia gratis dari Microsoft Store. Mau pakai aplikasi lain, ya silakan. Kalau saya, tiga itu cukup. Hanya Clipchamp saja yang butuh koneksi internet kalau mau dipakai. Lainnya bisa offline.

Yang menarik, berhubung laptop-tablet ini ukurannya ringkas, saya tetap masih bisa mengetikkan naskah artikel, mengedit foto ataupun video sambil duduk santai di kabin pesawat sekecil ATR72. Upload-nya, ya nanti pas udah mendarat. Intinya, saya makin mantap bilang laptop ini sangat cocok untuk blogging.

Kalau Anda bilang ExpertBook B3000 kurang kencang untuk Anda, silakan pilih ROG Flow Z13. Mahal? Katanya tadi mau kencang? Kalau Anda bilang ExpertBook B3000 kurang besar, silakan pilih Vivobook 13 Slate OLED. Ini ada di tengah-tengah ExpertBook B3000 dan Flow Z13. Nggak cocok? Berarti laptop ini bukan untuk Anda. As simple as that!

02 Januari 2023

Berapa Nilai Investasi Anda Kalau Anda Membeli Saham, Setahun Kemudian?

Judul artikel kali ini kesannya agak berat. Tapi kalau Anda berpikir bahwa artikel ini adalah artikel serius, berisi panduan untuk investasi, analisis ataupun hasil riset dengan mengolah data historikal pasar selama bertahun-tahun, Anda keliru. 

Kalau itu yang Anda cari, langsung tutup saja tab browser halaman ini. Tapi kalau Anda cuma iseng-iseng punya waktu luang untuk ngintip contoh kasus berinvestasi saham di perusahaan IT di tahun awal 2022 dan bagaimana hasilnya di 2023, boleh lah lanjut.

Sebelum mulai, kita disclaimer dulu ya. Ini hanya merupakan eksperimen pribadi saya. Saya tidak menyarankan Anda untuk mengikuti langkah yang saya ambil. Kenapa? Lihat nanti di bawah. Yang pasti, do your own research sebelum membeli apapun. Termasuk membeli forex, saham, crypto dan seterusnya. 

Jangankan saham dan lain-lain, membeli mie instan di toko kelontong pun harus riset dulu kan. Tanggal berapa kadaluarsa-nya, apa bumbunya, atau sesimpel ini mie instan goreng atau rebus?

Oke, lanjut.

Di awal tahun 2022 lalu, sekitar minggu pertama Januari, saya sengaja membeli saham-saham perusahaan IT. Kenapa perusahaan IT? Yaa sebagai karyawan budak korporat yang sudah sekian puluh tahun kerja di industri IT (padahal baru 22 tahun, kesannya udah senior banget ya, wkwk) ya saya tahunya cuma perusahaan-perusahaan itu. 

Saham perusahaan yang saya beli pun bukan perusahaan IT abal-abal yang nggak jelas juntrungannya, yang baru IPO terus to the moon lalu langsung nyungsep. Saya beli saham perusahaan yang memang mengubah dunia teknologi dan umat manusia. Apa saja?

Daftar Perusahaan Teknologi Terbaik di Dunia

Microsoft (MSFT)

Siapa yang nggak kenal sama perusahaan yang satu ini. Anda pakai laptop? PC desktop? Kemungkinan amat sangat besar, sistem operasi atau aplikasi kerja Anda dibuat oleh perusahaan yang satu ini. Dengan sejarah panjang di industri teknologi, kecil kemungkinan perusahaan ini tutup meskipun diserang resesi. Ya kan?

Apple (AAPL)

Kalau Anda benci Microsoft karena OS-nya sering blue screen, atau Anda seorang kreatif yang butuh simplisitas, atau sekadar ingin tampil gaya, Anda pasti pakai device besutan Apple. MacBook, iPhone? Meskipun saya nggak suka sama perusahaan ini, tapi nggak mungkin bangkrut kan, perusahaan pembuat alat-alat gaul "trendsetter" itu? 

Google (GOOGL)

Yang satu ini rajanya internet. Palugada istilahnya. Berantem dengan Microsoft, di bidang sistem operasi PC, ayo. Berantem dengan Apple di bidang sistem operasi mobile device, gak takut. Jadi, ini bukan perusahaan main-main. Trus, siapa sih yang nggak Googling?

Qualcomm (QCOM)

Yang ini juga perusahaan raksasa di bidangnya. Anda pakai smartphone kan? Coba cek apa prosesornya. Kemungkinan besar sekali, smartphone tersebut menggunakan prosesor Qualcomm ataupun salah satu chip di dalamnya adalah besutan perusahaan yang satu ini. Jadi, mustinya sih aman lah.

Taiwan Semiconductor (TSM)

Mungkin Anda jarang mendengar perusahaan yang satu ini. Tapi jangan salah. Sebagian besar produsen prosesor komputer, smartphone atau perangkat pintar lainnya itu numpang bikin prosesornya ya di pabrik punya Taiwan Semiconductor (TSMC) ini. Jadi, selama orang masih butuh hape, laptop, komputer, mobil sampai perangkat modern apapun yang pakai chip prosesor, TSMC gak bakal bangkrut. Mustinya. Kecuali kalau umat manusia sepakat untuk kembali ke zaman batu.

Intel (INTC)

Yang satu ini, gak mungkin Anda nggak kenal. Anda mendarat ke website ini dari hape? Dari laptop atau PC desktop? Kalau dari laptop atau PC desktop, kemungkinan amat sangat besar, prosesor ataupun salah satu chip yang ada di sana, dibuat oleh Intel. Kalau dari hape, ya kecil kemungkinan. Tapi jangan salah Intel pun pernah membuat chip prosesor yang bisa dipasang di hape dan cukup fenomenal. Di jamannya. Tapi anyway, perusahaan yang satu ini merupakan salah satu raksasa lah, di dunia modern.

Nvidia (NVDA)

Perusahaan yang satu ini lagi jaya-jayanya di sektor chip grafis. Kompetitornya, yakni AMD dengan produk Radeon-nya agak sulit menyaingi teknologi VGA besutan Nvidia. Memang AMD berhasil menciptakan platform yang bagus untuk gaming dan juga konsol. Tapi untuk urusan kenceng-kencengan, GeForce masih sulit dikejar oleh Radeon. Beli sahamnya? Ya jelas dong.

Advanced Micro Devices (AMD)

Nah, buat Anda kaum mendang-mending, AMD merupakan pilihan yang tepat. Prosesor dan teknologi besutan perusahaan ini menawarkan price performance yang lebih baik dari kompetitornya (baca: Intel). Pangsa pasar platform AMD juga terus beranjak naik dari tahun ke tahun. Artinya, sahamnya layak beli.

Tesla (TSLA)

Yang satu ini agak melenceng dari industri teknologi komputer. Tapi, dengan semakin semaraknya kendaraan listrik dan berteknologi tinggi membuat Tesla menjadi sangat menarik. Ia punya banyak teknologi terdepan dibandingkan dengan kompetitornya di industri otomotif. Jadi? Sikattt.

Perbandingan Kinerja Emiten Teknologi Setahun Terakhir

Supaya adil, di awal Januari 2022, saya membeli semua saham perusahaan-perusahaan tersebut. Maksudnya, bukan semua sahamnya saya beli, tapi saham-perusahaan-perusahaan itulah yang saya beli untuk jadi modal perbandingan dan ilmu pengetahuan.

Supaya fair and square, masing-masing saham saya beli dengan nominal yang sama. Rp100.000. Yah elah, cuma segitu? Ya gpp. Ini kan sekadar demi ilmu pengetahuan. Padahal sih: dari manaaa duitnyaa?

Nah, kembali ke judul artikel di atas, Berapa Nilai Investasi Anda Kalau Anda Menanam Saham Setahun Kemudian? Nah ini dia:


Per hari ini, tanggal 2 Januari 2023, saham-saham tersebut ambyar semua. Wkwk. Penurunan terdalam didapat oleh Tesla. Dari investasi senilai Rp100.000 yang saya tanamkan di perusahaan milik mas Elon tersebut, saat ini saham yang saya beli nilainya tinggal Rp34.706 alias sudah turun sekitar 66%. Dahsyat!

Saham Microsoft saya yang paling mendingan, mengalami penurunan nilai yang hanya sekitar 21 persen saja selama setahun terakhir. Overall, seperti ini gambaran portfolio saham perusahaan IT saya.

Di luar teknologi, saya juga coba berinvestasi saham di industri lain. Tapi ya sama saja, ambyar juga. Btw, saya beli saham-saham itu pakai aplikasi Nanovest ya. Simpel, gampang dimengerti dan gampang juga untuk jual-beli sahamnya. Bisa buat jual beli crypto juga. 

Kalau ikut beli-jual saham dengan mudah, silakan klik di bawah ini: https://nanovest.onelink.me/dcRw/6vp0szr5

Oke, kesimpulannya. Tahun 2022 bukanlah tahun yang baik untuk industri teknologi. Pandemi Covid-19 yang belum benar-benar tuntas, menurunnya pertumbuhan ekonomi apalagi diperparah dengan perang Rusia - Ukraina yang berkepanjangan memberikan dampak berat bagi industri, termasuk teknologi. 

Tahun 2023 diperkirakan resesi global akan memburuk. Mari kita lihat. Awal tahun depan, tinggal kita bikin artikel yang sama persis dan lihat Rp100 ribu saja per saham-saham di atas jadi berapa.

Yang pasti, pesan dari saya, don't put all your eggs in one basket. Tapi yaa semoga kita punya eggs-nya. Kalo nggak, ya repot juga. Kapan-kapan, saya cerita soal eggs saya di basket yang satunya. Kalau udah sempat dan udah gak malu-maluin 😅

30 Oktober 2022

Pavilion Restaurant, JW Marriott Hotel Surabaya

Kali ini Bang Emmet mau cerita experience Bang Emmet kemarin, menginap di JW Marriott Hotel, Surabaya. Tenang, bukan Bang Emmet yang bayar kok, dibayarin kantor, hehehe. Berhubung kantor udah cukup sering pakai ini hotel, Bang Emmet pengen cerita soal makanannya aja. Khususnya sarapannya di Pavillion Restaurant. Kenapa?

Sebagai informasi, meskipun sama-sama bintang 4 atau bintang 5, nggak semua restoran menawarkan makanan yang maknyuss untuk menu sarapan. Jangan salah, ada beberapa hotel yang menyediakan masakan sarapan yang bisa dibilang ala kadarnya. Tapi giliran kita pesan makan ke room service, kualitasnya luar biasa. Atau ada juga hotel bintang 5, tapi masakan sarapannya nggak se-wah hotel bintang 4 misalnya.

Nah, JW Marriott Surabaya ini makanannya masuk ke kategori yang luar biasa. Nggak bikin malu status bintang 5-nya. Contohnya ini. Bubur ayam. Lho kok bubur ayam?

Ya, Bang Emmet selalu memulai sarapan dengan bubur ayam. Dan meski tampak sepele, bubur ayam bisa menentukan mood Bang Emmet untuk menyantap menu berikutnya. Nah, bubur ayam di sini mantap. Nggak terlalu kental, tapi juga nggak encer. Panasnya pun pas, nggak dingin seperti pengalaman makan bubur ayam di hotel lain tempo hari, dan topping-nya juga banyak.

Telur mata sapi? Lha, telur kan ya gitu-gitu aja bang. Eits, jangan salah. Beberapa hotel menggunakan minyak goreng premium untuk menggoreng telor mata sapinya. Aromanya terasa dan beda dengan minyak goreng biasa. Dan beberapa hotel, mas atau mbaknya nggak bisa bikin telor mata sapi setengah matang dengan sempurna. Kadang agak gosong, kadang malah berantakan. Di sini, pas. Mantap. Tapi sepertinya nggak ada aroma khas minyak goreng khusus.

Berikutnya, mie kocok. Menu ini istimewa. Mie kocok di sini pakai mie tebal dan ada kikil yang kenyal-kenyal cihuy. Kuahnya juga mantap.

Selain itu, ada juga mie ayam. Oke sih, tapi yaa tetep. Standar ekspektasi mie ayam bang emmet sudah terlalu tinggi (baca: mie ayam abang-abang gerobakan pinggir jalan). Jadinya pas makan mie ayam ini, biasa aja. Enak sih, tapi yaa nggak istimewa sih.

Ada lagi bubur kacang jahe. Untuk yang ini, mon maap. Bang Emmet nggak suka. Mungkin selera sih ya.

Di restoran ini juga ada cakwe. Dia lembut nggak keras dan nggak terlalu berminyak. Aromanya juga harum, nggak "bau pesing" kayak cakwe di restoran anu. Oke banget. Sayangnya pas ngambil ini, nggak ketemu sambal kuah cakwe seperti yang di abang-abang pinggir jalan itu. Jadinya ya serasa ada yang kurang.

Berhubung hotel di Surabaya, nggak lengkap kalau nggak ada tahu tek. Rasanya enak sih, bumbu kacangnya juga manisnya pas. Tapi kok nggak ada telornya? Bukannya tahu tek itu khas-nya pakai telur dadar ya? Next.

Nah, daging panggang di sini juga mantap. Kudu antri nunggu rada lama untuk mendapatkannya. Tapi begitu dapat, worth it banget. Mas-masnya juga jago manggangnya. Nggak gosong dan pas. Lihat itu lemaknya. Alamakk. Dicolekin pake sausnya, mantapp. Oya, di sini pilihan sosisnya juga banyak. Ada beberapa macam sosis ayam dan sapi. Entah kalau hewan lain 😋

O ya, di sini juga ada menu sushi yang lumayan lengkap. Jadi inget. Beberapa waktu lalu Bang Emmet pernah nginap di hotel dan sarapan. Sushinya, duh. Bikin ilfil. Tapi di sini mantap. Highly recommended.

Nah, ini salah satu hero model masakan di sini. Roti bakar. Rotinya tebal dan lembut banget. Nggak keras tapi agak kenyal gurih. Toppingnya juga banyak macamnya. Ditaruh di atasnya, meleleh. Weleh weleh.

Selain roti bakar tadi, pilihan bread and pastry-nya juga banyak. Rasanya? Yaa biasa aja sih. Sesuai ekspektasi rasa pastry premium lah.

Nah, untuk minuman, Bang Emmet cukup surprized. Pas mesen kopi ke waitress-nya yang mampir ke meja, Bang Emmet cuma pesan kopi. Kirain kopi hitam standar biasa, tapi ternyata yang datang coffee latte. Welee. Tau aja mbaknya, kopi favorit Bang Emmet.

Besokan paginya, pas si mbaknya datang, Bang Emmet langsung tanya, kopinya ada apa aja. Ternyata selain coffee latte, ada juga cappucino dan americano. Cuss lah, cappucino pun hangat mendarat di meja sarapan bang emmet.

Selesai sarapan, tadinya mau makan buah. Harusnya sih demikian, tapi udah kenyang banget. Tenang, semua menu makanan di atas nggak Bang Emmet makan di sekali sarapan. Tapi berhubung mbaknya dateng lagi nawarin, ternyata dia juga punya berbagai macam teh. Termasuk ice lyche tea seperti ini. Weleh.

Mantap ini hotel. Kalau pesan kamar buat nginap di sini, include breakfast aja. Okeh banget! Nggak kayak hotel yang itu tuh.

16 Oktober 2022

Nasi Goreng Merah, Aroma Palopo, Kelapa Gading

Akhirnya hari ini mampir ke Aroma Palopo, masakan khas Makassar yang ada di jejeran samping kantor. Jujur saja, rumah makan yang satu ini yang paling Bang Emmet skip kalau lagi mau nyari makan di area sini. For no reason. Mungkin nggak klop aja. Tapi kayaknya setelah pengalaman hari ini, keliatannya semua akan berubah.

Sebenernya ke Kelapa Gading di hari Minggu, sore jauh banget dari bayangan. Apalagi besok paginya hari Senin dan terpaksa Bang Emmet mau gak mau harus ke Kelapa Gading. 

Tapi berhubung mendadak dapat mandat untuk mengantarkan Nyonyah Emmet meeting sama kliennya, berangkat lah kita ke Kelapa Gading. Lumayan, daripada ketemuan di Bekasi. Akhirnya kita menuju meeting point standar, Rumah Makan Marannu, Kelapa Gading. Lho kok? Aroma Palopo gimana?

Agak kocak juga kasusnya. Pas kita udah parkir di depan Marannu dan shareloc di WhatsApp, kliennya Ny. Emmet bacanya lokasi kita ada di Rumah Makan Karebosi yang notabene lebih beken tapi ada beberapa belas meter di sebelah sanaan. Akhirnya, jadilah kita janjiannya ketemu di Karebosi.

Tapi ternyata, Karebosi penuh. Dia ada 1-2 meja tersisa, tapi nggak ada ruangan AC, jadi kurang nyaman untuk meeting atau presentasi. Alhasil, kita geser ke Rumah Makan Marannu. Lha, trus Aroma Palopo? Sebentar.

Nah, pas Bang Emmet dan Nyonyah ke Marannu, di ruangan yang ber-AC itu tinggal ada 1 spot meja yang cukup untuk 4 orang. Dan pas kliennya nelepon lagi untuk konfirmasi, kita kasih tau. Jadinya di Marannu, tetangga Karebosi, beda 3-4 ruko. Deal. Lhaa, judul ceritanya kan Aroma Palopo, bang?

Nah, berhubung klien Ny. Emmet datang dengan beberapa temannya, ya terpaksa Bang Emmet cari tempat lain. Daripada geser ke tempat yang non-AC gak nyaman buat nongkrong dan ngetik, beranjak lah Bang Emmet hunting tempat lain. Yang penting enak buat gelar laptop, syukur-syukur ada colokan listrik dan wifi.

Ada sih satu tempat, deket sini dan gratis (baca: kantor). Mau nongkrong sampe besok pun gapapa. Tapi, ya kali. Akhirnya, sambil lewat, mata tertuju ke Aroma Palopo ini.

Dia ada di tengah-tengah antara Marannu - Karebosi PP. Bang Emmet milih nangkring di sini, karena kosong, dan ruangannya AC semua. Setelah intip, dia juga ada colokan listrik. Cakep. Nyalain perlengkapan ngetik, cek punya cek, ada Wifi juga. Makin cakep.

Berhubung sama-sama Makassar seperti Karebosi dan Marannu, beberapa menu cukup beririsan. Tapi biar beda, Bang Emmet pesan Nasi Goreng Merah. Tapi berhubung nggak tahan, penasaran juga pesan Es Pisang Ijo. Begini penampakannya:

Dari sisi penampilan, ya nasi goreng kayak gini. Tapi telor dadar yang dipasang tepat di tengah sebagai topping, potongan mentimun di sebelah kiri bikin penampilannya cukup cantik. Bang Emmet sendiri kalau bikin nasi goreng untuk Bocah Emmet misalnya, by default ya desainnya seperti ini.

Dari sisi kelengkapan, selain telor dadar, nasi goreng merah ini juga dilengkapi dengan potongan bakso dan udang di bawah selimut telor dadar itu. Not bad. Too bad, Bang Emmet nggak bisa makan udang. Untungnya cuma ada tiga ekor udang saja yang disajikan di sana dan tersia-sia.

Dari sisi porsi, ternyata cukup kenyang juga makan nasi goreng merah ini. Bang Emmet yang belum makan siang karena tadi sarapan sudah kesiangan, (pesan ini tadi sekitar jam 17-an), nggak berekspektasi ketinggian saat lihat porsinya. Tapi ternyata, padet juga gundukan nasi goreng merah ini di bawah telur tadi.

Dari sisi rasa, nasi goreng merah ini juga oke. Sambalnya (yang warna oranye di atas) rasanya aneh buat lidah Bang Emmet. Saus asem gitu. Tapi ya mungkin itu khas-nya. Nasi gorengnya pun agak berminyak, tapi masih relatif wajar. Ya namanya juga nasi goreng. Kapan-kapan ke sini lagi, mungkin Bang Emmet pesan lagi nasi goreng merah ini.

Nasi Goreng Merah, Aroma Palopo, Kelapa Gading, Jakarta
16 Oktober 2022
Nasi Goreng Merah
Rp45.000

Rating
4.0 - Porsi
4.0 - Rasa
4.0 - Penyajian
3.5 - Harga
3.8 - Overall

Psst, tadi Bang Emmet sebut ada Wifi di sini. Kalo mau mampir, AP dan password-nya ini aromapalopojkt:15032015. Ternyata muwantabh juga. Speed-nya dapat segini:


14 Oktober 2022

Cara Dapat Promo Diskon McD Harga Murah di Outlet McDonalds

Ada yang kocak malam ini. Kelar event sebuah event dan beberes, Bang Emmet dan beberapa rekan kelaparan. Sudah coba ganjal dengan memesan pizza lewat aplikasi tapi tetap kurang nendang. Alhasil, setelah beres semua, berangkatlah kita in search of incredible food.

Tapi apa boleh buat. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas lewat. Dan dari arah Nusa Dua, tidak ada restoran yang masih buka di jarak yang dekat. Padahal cacing di perut sudah bermunajat. Tolonglah, isi perut ini dengan makanan yang sehat, bermanfaat tapi lezat.

Cari punya cari, akhirnya dipecahlah kita dalam dua rombongan. Yang rombongan pertama bertugas untuk hunting tempat, rombongan kedua bertugas untuk mendarat lalu sikattt! Ternyata, kabar buruk. Rombongan pertama tidak menemukan tempat makanan khas nan nikmat. Dan berhubung sudah tidak kuat, menyerbu lah kita ke McD terekat.

Jauh-jauh ke Bali? Makannya McD 😅

Anyway, berhubung sudah di TKP, mau nggak mau, McD pun kita embat. Pasalnya, itu jadi salah satu syarat untuk minum obat. Nah, di sini Bang Emmet dapat ilmu yang bermanfaat.

Cara Dapat Menu Harga Promo Murah di McD Makan di Tempat

Menurut rekan Bang Emmet, kalau mau makan McD paket hemat makan di tempat, begini langkah-langkahnya:

  • Download aplikasi McDonald’s dari Google Play Store
  • Install dan lakukan registrasi seperti instalasi aplikasi biasa lalu berikan email kita
  • Cek email yang tadi kita submit untuk mendapatkan kode One Time Password (OTP) untuk aktivasi
  • Kembali ke aplikasi McDonald’s dan masukkan kode OTP tadi

Setelah itu Anda akan diantarkan ke menu utama aplikasi. Dari Home, lakukan langkah berikut:

  • Ketuk garis tiga di sudut kiri atas layar lalu pilih Deals
  • Scroll down ke bawah untuk memilih menu diskon McDonald’s yang sudah disiapkan untuk Anda
  • Tap di menu yang Anda inginkan
  • Di menu berikutnya, klik Redeem lalu klik Activate
  • Setelah itu Anda akan diberikan waktu 3 menit untuk menyelesaikan transaksi di terminal pemesanan di lokasi McD tempat Anda berada.

Yang perlu diperhatikan, menu-menu diskon di aplikasi McDonald’s tersebut berbeda-beda aturannya. Ada yang bisa Anda nikmati di jam-jam tertentu, ada yang hanya bisa didapat kalau Anda memesan secara drive-thru di jam-jam tertentu, dan ada juga yang hanya bisa Anda nikmati kalau Anda melakukan pesan antar.

Lalu, Bang Emmet pesan apa kemarin? Nah ini dia:

Setelah pesan, lalu Bang Emmet hampiri outlet untuk konfirmasi pemesanan. Dan setelah memilih pembayaran secara offline ke kasir, membawa struk print out ke sana, Bang Emmet pun membayar dengan OVO.

Nggak sampai lama, menu pun diantarkan. Psst, menu seperti di atas Bang Emmet tebus dengan harga Rp20 ribu pas. Lumayan kan?

Begitu Anda selesai memesan, menu promo yang tadi Anda pilih pun akan hilang dari pilihan, dan Anda akan mendapatkan bonus poin yang bisa Anda kumpulkan lalu bisa digunakan untuk mendapatkan promo-promo McD lainnya di kemudian hari.