Bukan Bang Emmet namanya kalau nggak doyan makan. Nah, waktu jalan-jalan ke Bandung dengan rekan-rekan blogger kesayangan, Bang Emmet menyempatkan diri masuk ke gerbong makan. Ngapain? Ya nyari makan!
Nah, ini dia Kereta Makan atau Gerbong Makan. Suwer. Jaman dulu Bang Emmet sebulan sekali bahkan lebih, ke Bandung naik kereta, tepatnya pas jaman ngejar-ngejar Nyonyah Emmet dulu, gak pernah sekalipun Bang Emmet masuk ke gerbong atau kereta makan. Malah, yang pernah itu masuk ke kereta barang, belajar cara naik kereta bayar di atas. Maklum, waktu itu masih badung :P
Tapi berhubung misi perjalanan Bang Emmet dan kawan-kawan kali ini adalah mengeksplorasi lebih lanjut apa yang biasanya kita lewatkan di Bandung, Bang Emmet pun main ke kereta makan saat on the way naik kereta Argo Parahyangan.
Mirip seperti cafe atau restoran mini pada umumnya, di Kereta Makan Argo Parahyangan seperti ini kita bisa memesan makanan yang sudah jadi dan tinggal dihangatkan. Atau bisa juga makanan kemasan yang harus dimasak dulu. Misalnya mie instan atau sejenisnya lah. Tapi ya, cuma diseduh dengan air panas atau pakai microwave.
Dari sisi pilihan, menu yang disediakan pun cukup lengkap dan menggugah selera samua. Beraneka ragam nasi dan lauk, mie, bakso, sampai kids meal, yang terdiri dari nasi goreng lengkap dengan bakso, sosis dan chicken nugget ada disediakan. Mau makanan yang ngajak ribut penumpang lain? Maksudnya yang aromanya menyengat seperti mie seduh atau mie gelas? juga ada.
Opsi minuman pun lengkap. Mulai dari minuman panas sampai dingin, pilihannya cukup banyak. Mau minuman tradisional atau yang kalengan, bukan kaleng-kaleng ya, ada. Mau snack atau buah? Ada juga.
Nah, kalau kita sudah pesan, menu pesanan tersebut akan dihangatkan terlebih dahulu di microwave. Nggak pake lama, makanan pun akan diantarkan ke tempat duduk kita di gerbong itu. Bayarnya nanti kalau sudah selesai, kita langsung serahkan tunai ke simbak atau mas-masnya.
Namanya gerbong makan, ya cuma satu gerbong ini saja yang disiapkan untuk tempat makan dari seluruh rangkaian gerbong di kereta ini. Tempatnya sih terbatas jadinya. Tapi enak banget ternyata, dan nyaman juga. Buat kerja sambil nunggu kereta tiba di tempat tujuan kita, bisa juga. Tapi ya sebaiknya, kalau sudah selesai makannya, berikan tempat ke penumpang lain yang ingin juga makan di sana.
Nah, ini makanan yang Bang Emmet pesan. Ayam crispy, Train Chicken with Rice judulnya. Ternyata, dapat ayamnya dua potong. Dan nasinya pun, diberi daun pisang agar wangi.
Gimana rasanya? Untuk harga 35 ribu, okelah. Ini kan hitungannya bukan di restoran biasa, tapi restoran istimewa. Bisa makan sambil menikmati pemandangan di hadapan, menyenangkan bukan?
Tapi yang Bang Emmet sesalkan, Bang Emmet nggak kebagian pop mie. Padahal jauh-jauh ke gerbong makan ini karena tertarik pengen makan makanan yang aromanya ngajak ribut itu.
Ya sudah lah, lain kali, begitu kereta bergerak, Bang Emmet langsung bertindak.
Nah, ini dia Kereta Makan atau Gerbong Makan. Suwer. Jaman dulu Bang Emmet sebulan sekali bahkan lebih, ke Bandung naik kereta, tepatnya pas jaman ngejar-ngejar Nyonyah Emmet dulu, gak pernah sekalipun Bang Emmet masuk ke gerbong atau kereta makan. Malah, yang pernah itu masuk ke kereta barang, belajar cara naik kereta bayar di atas. Maklum, waktu itu masih badung :P
Tapi berhubung misi perjalanan Bang Emmet dan kawan-kawan kali ini adalah mengeksplorasi lebih lanjut apa yang biasanya kita lewatkan di Bandung, Bang Emmet pun main ke kereta makan saat on the way naik kereta Argo Parahyangan.
Mirip seperti cafe atau restoran mini pada umumnya, di Kereta Makan Argo Parahyangan seperti ini kita bisa memesan makanan yang sudah jadi dan tinggal dihangatkan. Atau bisa juga makanan kemasan yang harus dimasak dulu. Misalnya mie instan atau sejenisnya lah. Tapi ya, cuma diseduh dengan air panas atau pakai microwave.
Dari sisi pilihan, menu yang disediakan pun cukup lengkap dan menggugah selera samua. Beraneka ragam nasi dan lauk, mie, bakso, sampai kids meal, yang terdiri dari nasi goreng lengkap dengan bakso, sosis dan chicken nugget ada disediakan. Mau makanan yang ngajak ribut penumpang lain? Maksudnya yang aromanya menyengat seperti mie seduh atau mie gelas? juga ada.
Opsi minuman pun lengkap. Mulai dari minuman panas sampai dingin, pilihannya cukup banyak. Mau minuman tradisional atau yang kalengan, bukan kaleng-kaleng ya, ada. Mau snack atau buah? Ada juga.
Nah, kalau kita sudah pesan, menu pesanan tersebut akan dihangatkan terlebih dahulu di microwave. Nggak pake lama, makanan pun akan diantarkan ke tempat duduk kita di gerbong itu. Bayarnya nanti kalau sudah selesai, kita langsung serahkan tunai ke simbak atau mas-masnya.
Nah, ini makanan yang Bang Emmet pesan. Ayam crispy, Train Chicken with Rice judulnya. Ternyata, dapat ayamnya dua potong. Dan nasinya pun, diberi daun pisang agar wangi.
Gimana rasanya? Untuk harga 35 ribu, okelah. Ini kan hitungannya bukan di restoran biasa, tapi restoran istimewa. Bisa makan sambil menikmati pemandangan di hadapan, menyenangkan bukan?
Tapi yang Bang Emmet sesalkan, Bang Emmet nggak kebagian pop mie. Padahal jauh-jauh ke gerbong makan ini karena tertarik pengen makan makanan yang aromanya ngajak ribut itu.
Ya sudah lah, lain kali, begitu kereta bergerak, Bang Emmet langsung bertindak.