Entah kenapa, sudah dua kali dinas ke Jogja terakhir ini, selalu diajak sarapan ke Sop Ayam Pak Min Klaten. Saya sih fine-fine saja, meski sebenernya kalau ada opsi lain, mending ke tempat yang lain. Pasalnya, Sop Ayam Pak Min Klaten ini sering saya santap, karena ada salah satu gerainya yang terletak di antara sekolah anak dengan rumah.
Anyway, jika dinas yang sebelumnya saya cuma bisa menyaksikan teman-teman menyantap tuntas sop yang saya tahu, rasanya lezat itu, kali ini kebetulan saya bisa ikut menyeruput kuah gurih sop yang bersangkutan. Menu yang saya pilih? Nasi Sop Campur plus Tahu Goreng. Minumnya? Teh Manis Panas. Ini dia penampakannya.
Dari sisi penampilan, okelah. Sesuai harapan. Hla, ya iya, orang saya sering lihat ini di dekat rumah. Untuk Nasi Sop Campur, ternyata ya sesuai namanya. Semuanya dicampur di dalam satu mangkok. Biar nggak nanggung, saya cemplungkan saja tahunya sekalian di sana. Tahunya ini juga agak unik. Bentuknya manjang, nggak kotak. Seperti ZenPower Ultra, nggak seperti ZenPower Pro.
Urusan porsi, yaa berhubung semuanya dicampur ke dalam satu mangkok. Pastinya sih memang nggak seberapa. Tapi yaa, untuk ukuran sarapan. Okelah.
Dari sisi rasa, rasa-rasanya mirip dengan yang biasa saya makan di dekat rumah. Tapi saya baru ngeh setelah dua tiga sendok menyantap. Nasi Sop Campur ini daging semua. Nggak dicampur tulang. Ada sih satu-dua serpihan tulang yang tersisa. Tapi berbeda dengan biasanya, yang tulang ayamnya ditumbuk sampai belah supaya kaldu sum-sum tulangnya terasa tapi bikin saya malas makan Sop Ayam Pak Min Klaten karena serpihan tajam tulangnya kerap tergigit. Ini kejutan. Kayaknya yang di dekat rumah nggak ada versi ini. Apa ada ya?
Yang paling penting, urusan harganya. Semua yang saya pesan itu total jenderal nilainya Rp10 ribu saja. Nasi Sop Campur plus Tahu Goreng plus Teh Manis Hangat. Ini jelas recommended! Sayangnya, ternyata saat mau bayar, pesanan semua sudah dilunasi oleh teman kantor. Sial.
Rating:
3,5 - Porsi
4 - Rasa
3,75 Penyajian
4 - Harga
3,81 - Overall
Anyway, jika dinas yang sebelumnya saya cuma bisa menyaksikan teman-teman menyantap tuntas sop yang saya tahu, rasanya lezat itu, kali ini kebetulan saya bisa ikut menyeruput kuah gurih sop yang bersangkutan. Menu yang saya pilih? Nasi Sop Campur plus Tahu Goreng. Minumnya? Teh Manis Panas. Ini dia penampakannya.
Dari sisi penampilan, okelah. Sesuai harapan. Hla, ya iya, orang saya sering lihat ini di dekat rumah. Untuk Nasi Sop Campur, ternyata ya sesuai namanya. Semuanya dicampur di dalam satu mangkok. Biar nggak nanggung, saya cemplungkan saja tahunya sekalian di sana. Tahunya ini juga agak unik. Bentuknya manjang, nggak kotak. Seperti ZenPower Ultra, nggak seperti ZenPower Pro.
Urusan porsi, yaa berhubung semuanya dicampur ke dalam satu mangkok. Pastinya sih memang nggak seberapa. Tapi yaa, untuk ukuran sarapan. Okelah.
Dari sisi rasa, rasa-rasanya mirip dengan yang biasa saya makan di dekat rumah. Tapi saya baru ngeh setelah dua tiga sendok menyantap. Nasi Sop Campur ini daging semua. Nggak dicampur tulang. Ada sih satu-dua serpihan tulang yang tersisa. Tapi berbeda dengan biasanya, yang tulang ayamnya ditumbuk sampai belah supaya kaldu sum-sum tulangnya terasa tapi bikin saya malas makan Sop Ayam Pak Min Klaten karena serpihan tajam tulangnya kerap tergigit. Ini kejutan. Kayaknya yang di dekat rumah nggak ada versi ini. Apa ada ya?
Yang paling penting, urusan harganya. Semua yang saya pesan itu total jenderal nilainya Rp10 ribu saja. Nasi Sop Campur plus Tahu Goreng plus Teh Manis Hangat. Ini jelas recommended! Sayangnya, ternyata saat mau bayar, pesanan semua sudah dilunasi oleh teman kantor. Sial.
Rating:
3,5 - Porsi
4 - Rasa
3,75 Penyajian
4 - Harga
3,81 - Overall