Hari ini, berhubung lagi kurang enak badan, saya pergi cari makan bareng temen ke Mall of Indonesia, Kelapa Gading Jakarta. Carinya yang berkuah-kuah, biar tenggorokan agak hangat. Sampai di foodcourt, alias Pasar MOI, pilihan makanan berkuah cukup banyak. Tapi banyak juga yang agak meragukan tingkat kehalalannya. Dari beberapa opsi, akhirnya pilihan jatuh ke Bakmi Ayam Honey yang di daftar menunya tidak menyajikan makanan haram.
Booth Bakmi Ayam Honey di Pasar MOI ini menyediakan menu utama bakmi berbasis bihun ataupun kwetiau. Ada juga lamian tom yum seafood atau bakso campur. Kalau ingin nasi goreng atau capcay, ada juga. Tapi berhubung sedang ingin yang kuah-kuah, saya pilih bihun. Tidak mau ambil risiko makan kwetiau, karena berpotensi memicu naiknya asam lambung saya. Alhasil, Bihun Ayam Original segera diracik dan langsung saya gotong ke meja makan. Berikut ini penampilannya:
Dari sisi penampilan, tampaknya oke. Memang tidak banyak pernak perniknya. Kuah disediakan di mangkuk terpisah. Mangkuk kecil sih, tapi yaa biasanya memang ukurannya segitu. Untuk daun bawang, juga disediakan terpisah. Demikian pula dengan sambal. Kalau ingin menambah kecap atau merica, silakan tambahkan sendiri saat sebelum mengambil makanan ini di kasir.
Daging ayamnya dipotong kotak-kotak dan lumayan banyak (untuk rasio perbandingan bihun dengan ayam tersebut). Mangkoknya yang berukuran rasanya sekitar 3/4 ukuran mangkok standar, membuatnya kelihatan penuh. Tapi ya sudah lah ya. Kan katanya, makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
Soal rasa, cukup oke, tetapi tidak terlalu istimewa. Seperti halnya rasa bihun kuah biasa. Pangsitnya, kering renyah, tapi tipis banget. Tapi yaa, okelah. Nah, untuk satu porsi Bihun Ayam Original ini, harganya Rp23.000 saja. Berhubung buat saya porsinya tidak cukup, saya menambahkan nasi putih satu porsi seharga Rp6.000. Next time kalau ke sini lagi, mungkin akan coba menu lain.
Rating:
3,5 - Porsi
3,75 - Rasa
3,75 - Penyajian
3,5 - Harga
3,62 - Overall
Booth Bakmi Ayam Honey di Pasar MOI ini menyediakan menu utama bakmi berbasis bihun ataupun kwetiau. Ada juga lamian tom yum seafood atau bakso campur. Kalau ingin nasi goreng atau capcay, ada juga. Tapi berhubung sedang ingin yang kuah-kuah, saya pilih bihun. Tidak mau ambil risiko makan kwetiau, karena berpotensi memicu naiknya asam lambung saya. Alhasil, Bihun Ayam Original segera diracik dan langsung saya gotong ke meja makan. Berikut ini penampilannya:
Dari sisi penampilan, tampaknya oke. Memang tidak banyak pernak perniknya. Kuah disediakan di mangkuk terpisah. Mangkuk kecil sih, tapi yaa biasanya memang ukurannya segitu. Untuk daun bawang, juga disediakan terpisah. Demikian pula dengan sambal. Kalau ingin menambah kecap atau merica, silakan tambahkan sendiri saat sebelum mengambil makanan ini di kasir.
Daging ayamnya dipotong kotak-kotak dan lumayan banyak (untuk rasio perbandingan bihun dengan ayam tersebut). Mangkoknya yang berukuran rasanya sekitar 3/4 ukuran mangkok standar, membuatnya kelihatan penuh. Tapi ya sudah lah ya. Kan katanya, makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
Soal rasa, cukup oke, tetapi tidak terlalu istimewa. Seperti halnya rasa bihun kuah biasa. Pangsitnya, kering renyah, tapi tipis banget. Tapi yaa, okelah. Nah, untuk satu porsi Bihun Ayam Original ini, harganya Rp23.000 saja. Berhubung buat saya porsinya tidak cukup, saya menambahkan nasi putih satu porsi seharga Rp6.000. Next time kalau ke sini lagi, mungkin akan coba menu lain.
Rating:
3,5 - Porsi
3,75 - Rasa
3,75 - Penyajian
3,5 - Harga
3,62 - Overall