Hari ini kebetulan lagi ingin makan yang hangat-hangat. Maklum, lagi kurang enak badan. Kebetulan, teman kantor ngajak makan bakso beranak yang sedang ngetren. Kebetulan juga, dekat kantor ada salah satu gerai Bakso Bom Mas Erwin, yang salah satu pilihan menunya adalah Bakso Beranak.
Sesuai namanya, beranak, bakso ini seperti sedang mengandung anak. Kalau dibelek, keluarlah anak-anak bakso dari dalam perut induk bakso yang sebesar bola tenis. Nah, berhubung sensasi itu yang ingin saya coba, ya menu itu yang saya pilih dari sekian banyak opsi bakso yang dijajakan di sini. Berikut penampilannya:
Saat diantarkan ke meja kita, tatapan pertama bukan ke baksonya, tapi justru ke mangkoknya yang bentuknya aneh, meninggi di satu sisinya. Mungkin supaya logo franchise Bakso Bom Mas Erwin tersebut selalu terlihat saat kita menyendok sajian tersebut. Untuk penampilan makanannya sendiri, cukup standar. Satu buah bakso beranak, mie kuning, mie putih, seledri dan bawang goreng siap digeser ke dalam perut.
Dari sisi porsi, satu buah bakso beranak yang saya santap mengandung anak kembar 4. Kalau tidak lapar-lapar amat sih, cukup lah. Tapi untuk ukuran satu mangkok bakso pada umumnya, boleh dibilang sedikit di atas rata-rata.
Saya bukan pecinta dan pemerhati khusus bakso, meski terpaksa sering makan bakso karena peran sebagai suami siaga yang siap sedia mengantarkan isteri makan bakso ke mana-mana. Tapi dari sisi rasa, Bakso Beranak Bakso Bom Mas Erwin ini relatif oke. Plus mereka mengklaim bebas micin, borax dan formalin. 100% daging sapi 10kg dicampur dengan 1kg tepung. Bahkan saking amannya, mereka mempersilakan ibu hamil untuk makan bakso di sana secara cuma-cuma.
Sedikit disayangkan, manajemen Bakso Bom Mas Erwin memilih untuk menggunakan saos sambal Belibis, bukan saos curah a la standar abang-abang gerobakan yang katanya jorok tapi saya suka. Dan dari sisi kuah, juga secukupnya. Tidak banjir dan juga tidak ada bonus kuah terpisah. Lalu bagaimana dari sisi harga?
Nah, satu porsi Bakso Beranak Bakso Bom Mas Erwin ini perlu ditebus di harga Rp33 ribu. Plus Rp5 ribu kalau mau tambah nasi. Nggak mau pakai mie putih atau mie kuning atau mie sama sekali? Harganya tetap. Rp33 ribu juga. Next, kalau saya ke sini lagi, kayaknya pilih opsi lain deh.
Rating:
3,75 - Porsi
4 - Rasa
4 - Penyajian
3,5 - Harga
3,81 - Overall
Sesuai namanya, beranak, bakso ini seperti sedang mengandung anak. Kalau dibelek, keluarlah anak-anak bakso dari dalam perut induk bakso yang sebesar bola tenis. Nah, berhubung sensasi itu yang ingin saya coba, ya menu itu yang saya pilih dari sekian banyak opsi bakso yang dijajakan di sini. Berikut penampilannya:
Saat diantarkan ke meja kita, tatapan pertama bukan ke baksonya, tapi justru ke mangkoknya yang bentuknya aneh, meninggi di satu sisinya. Mungkin supaya logo franchise Bakso Bom Mas Erwin tersebut selalu terlihat saat kita menyendok sajian tersebut. Untuk penampilan makanannya sendiri, cukup standar. Satu buah bakso beranak, mie kuning, mie putih, seledri dan bawang goreng siap digeser ke dalam perut.
Dari sisi porsi, satu buah bakso beranak yang saya santap mengandung anak kembar 4. Kalau tidak lapar-lapar amat sih, cukup lah. Tapi untuk ukuran satu mangkok bakso pada umumnya, boleh dibilang sedikit di atas rata-rata.
Saya bukan pecinta dan pemerhati khusus bakso, meski terpaksa sering makan bakso karena peran sebagai suami siaga yang siap sedia mengantarkan isteri makan bakso ke mana-mana. Tapi dari sisi rasa, Bakso Beranak Bakso Bom Mas Erwin ini relatif oke. Plus mereka mengklaim bebas micin, borax dan formalin. 100% daging sapi 10kg dicampur dengan 1kg tepung. Bahkan saking amannya, mereka mempersilakan ibu hamil untuk makan bakso di sana secara cuma-cuma.
Sedikit disayangkan, manajemen Bakso Bom Mas Erwin memilih untuk menggunakan saos sambal Belibis, bukan saos curah a la standar abang-abang gerobakan yang katanya jorok tapi saya suka. Dan dari sisi kuah, juga secukupnya. Tidak banjir dan juga tidak ada bonus kuah terpisah. Lalu bagaimana dari sisi harga?
Nah, satu porsi Bakso Beranak Bakso Bom Mas Erwin ini perlu ditebus di harga Rp33 ribu. Plus Rp5 ribu kalau mau tambah nasi. Nggak mau pakai mie putih atau mie kuning atau mie sama sekali? Harganya tetap. Rp33 ribu juga. Next, kalau saya ke sini lagi, kayaknya pilih opsi lain deh.
Rating:
3,75 - Porsi
4 - Rasa
4 - Penyajian
3,5 - Harga
3,81 - Overall