Melancong, backpacking santai bersama teman-teman merupakan aktivitas yang sudah sejak lama Bang Emmet impikan. Bang Emmet memang sering melancong ke berbagai kawasan di berbagai negara. Tetapi itu biasanya Bang Emmet lakukan atas perintah tugas dari kantor. Jadi, yaa kurang sempurna rasanya menikmatinya.
Asal tahu saja, seumur-umur, baru sekali Bang Emmet jalan-jalan santai yang dilakukan ramai-ramai bersama teman, tanpa urusan kantor. Yakni waktu ke Surabaya, Bromo dan sekitarnya bareng rekan kantor plus Nyonyah Emmet, sekitar Oktober tahun lalu.
Pernah juga sih, Bang Emmet lakukan ke Purwokerto, sekitar Mei kemarin, yang hanya berdua dengan Nyonyah Emmet, atau bersama dengan nyonyah dan putra Bang Emmet ke Singapura, sekitar dua tahun lalu. Dan ternyata, dari pengalaman-pengalaman travelling ramai-ramai bersama teman atau bersama pasangan dan keluarga tersebut, di benak Bang Emmet cuma ada satu kata. Doyan!
Beda lho ya, sensasinya antara jalan-jalan sendiri, atau beramai-ramai dengan teman tetapi dalam rangka outing kantor :P
Nah, begitu ada kesempatan lagi piknik bareng-bareng bersama teman-teman, tentunya Bang Emmet tak mau ketinggalan. Kali ini, Bang Emmet pergi jalan-jalan bersama group blogger kesayangan. Tujuannya? Yang dekat-dekat saja, ke Bandung.
Guest House Murah-Meriah di Bandung
Berangkat dari Jakarta selepas jam makan siang, kita naik kereta dan langsung menuju ke Retro Point Bed & Breakfast, yang menjadi persinggahan pertama kita pada #UnstoppableTrip kali ini.
Bang Emmet mendapatkan referensi guest house Retro Point Bed and Breakfast dari Panda Travel Bandung. Guest house ini bertempat di Jl. Haji Basar 61, Kebon Jati, Bandung. Sebagai gambaran, kalau kita ke Bandung naik kereta sampai stasiun, jalan kaki ke sini jaraknya hanya sekitar 10 menit.
Selain dekat dengan Stasiun Hall, lokasinya juga dekat dengan alun-alun, Cibadak Night Culinary Festival, Gardujati streetfood atau Pasirkaliki streetfood. Intinya, ia berada dekat dengan jantung kota Kembang. Jalan kaki lagi sekitar 10 menit dari lokasi, Anda bisa juga mengunjungi Paskal Hypersquare pusat jajan dan perbelanjaan yang sedang sangat kekinian di Bandung.
Menurut Bang Emmet, guest house seperti ini sangat cocok untuk menginap sekeluarga, traveler, backpacker, atau yang ada keperluan penting ke Bandung dan hanya butuh tempat untuk bermalam. Sayang kan, kalau menginap di hotel mewah tapi aktivitas kita banyak di luar dan kita hanya balik ke kamar cuma untuk tidur saja.
Kembali ke guest house-nya, Retro Point yang sudah dibuka sejak tahun 2014 ini agak masuk ke dalam dari jalan raya utama, jalan Kebon Jati. Tapi ini juga menjadi kelebihan Retro Point BnB. Lokasinya ada di pusat kota, tapi suasananya tetap tenang karena masuk ke dalam. Kombinasi yang sangat cucok.
Dari luar, sepintas bangunannya tampak kecil. Tetapi begitu melangkahkan kaki masuk ke rumah, barulah terlihat luasnya. Ia punya 7 buah kamar yang uniknya, semua kamar punya layout berbeda. Sebagai informasi, Bang Emmet tiba di guest house ini sekitar pukul 5 sore, jadi sudah bisa langsung check-in. Jam check-in sendiri biasanya dimulai dari jam 2 sore dan check-out pada pukul 12 siang.
Namanya sih memang retro, mengingatkan kita akan hal-hal jadul, tetapi sebagian besar interiornya sudah didesain ulang dengan model kekinian. Kombinasinya pas. Mulai dari reception desk, sudah terasa kombinasi retro dan gaul kekiniannya. Psst, nggak bawa sendal? Bisa beli di front office lho :P
Ruang makannya, meski mungil, tapi rapi. Di salah satu sudutnya, tersedia dispenser dan lemari tempat menyimpan gelas, sendok-garpu dan teh, kopi, lengkap dengan gula. Yang buat Bang Emmet terkesan, semuanya tersedia secara cuma-cuma, kapan pun jam berapa pun kita ingin menyeduh teh atau kopi. Dahsyat.
Dan yang paling menarik adalah desain ruang tunggunya. Ada sofa nyaman dengan ornamen-ornamen dan warna-warna yang instagrammable banget. Di dinding-dinding guest house ini, banyak quote-quote dan pesan-pesan untuk para traveler yang, bikin Bang Emmet, serasa kurang piknik!
Ada satu aksen lagi yang sangat unik buat Bang Emmet, yakni jam dindingnya. Uniknya, ya karena jam dindingnya ya dindingnya itu!
Nah, ini salah satu kamar yang menjadi favorit Bang Emmet dan rekan-rekan. Ada ekstra bed yang bisa disimpan di atas. Ini khusus disediakan bagi mereka yang memilih kamar versi Deluxe yang bisa menampung hingga 3 orang.
Di kamar ini, kalau kita mau tidur, kita perlu naik tangga dulu ke "mezzanine" nya kamar yang bersangkutan. Jangan khawatir, nggak seperti dipan bertingkat, si "mezzanine" ini lebar dan kuat. Ya musti kuat lah, orang di bawahnya ada kamar mandi.
Naik menuju lantai atas, kita juga menggunakan tangga dari material besi tetapi dengan pijakan kawat. Waduh, Bang Emmet sempat khawatir. Bobot lebih dari 80 kilo gini, apa kuat. Tenang saja, kawat-nya ditopang dengan pelat besi juga di tengahnya. Jadi kalau takut jebol, ya pijakkan saja kaki di bagian situ.
Nah, ini kamar jatah Bang Emmet. Twin bed dengan meja kecil di sisi kiri dan kanan. Kasur dan bantalnya relatif empuk, cocok untuk rebahan melepas lelah. Kamar tempat Bang Emmet ini baru banget di-renovasi. Bahkan saking barunya, aroma cat-nya pun masih terasa kuat. Untung cat-nya sudah kering :P
Dari kamar ini juga, Bang Emmet masih bisa menikmati layanan WiFi gratis yang disediakan oleh guest house Retro Point BnB. Namun ya berhubung gratis, kecepatannya memang tidak cepat-cepat amat. Tetapi cukup laah, untuk sekadar berkirim pesan via WhatsApp atau melihat lini masa Bang Emmet Sang Pelancong di Instagram.
Yang menarik, kalau memesan alias reservasi langsung ke Retropoint, atau booking langsung lewat telepon 022-4266006 atau dari websitenya di www.retropoint-bnb.com, ada promo khusus jadi harganya lebih murah. Kalau booking di bawah 2 kamar, Anda bisa membayar di tempat. Tetapi kalau booking lebih dari 2 kamar, mereka akan meminta untuk membayar di muka dengan transfer ke rekening bank. Pasalnya, tempat ini menjadi pilihan banyak traveller ke Bandung.
Tarif kamarnya sendiri, yang seluruhnya merupakan kamar non smoking, mulai dari Rp220 ribu per malam untuk yang Standard Room, sampai Rp240 ribu per malam untuk yang Deluxe Room. Itu kalau di hari biasa ya. Kalau di musim hari raya Idul Fitri atau Natal dan tahun baru, harganya sedikit lebih mahal.
Tetapi jangan khawatir, kalau membayar dengan GoPay, bisa dapat diskon hingga 15%. Lumayan kan?
Jadi, buat Anda yang ingin menikmati kota Bandung semaksimal mungkin dan tidak mau membuang-buang waktu banyak karena tinggal di hotel atau jauh di pinggiran kawasan kota yang lalu-lintasnya cukup macet, coba pertimbangkan menginap di Retro Point Bed & Breakfast! Mau keliling kota dulu sebelum cuss kembali ke kota asal, silakan titipkan barang-barang Anda di receptionist. Gratis, asal jangan lebih dari 6 jam ya.
Asal tahu saja, seumur-umur, baru sekali Bang Emmet jalan-jalan santai yang dilakukan ramai-ramai bersama teman, tanpa urusan kantor. Yakni waktu ke Surabaya, Bromo dan sekitarnya bareng rekan kantor plus Nyonyah Emmet, sekitar Oktober tahun lalu.
Pernah juga sih, Bang Emmet lakukan ke Purwokerto, sekitar Mei kemarin, yang hanya berdua dengan Nyonyah Emmet, atau bersama dengan nyonyah dan putra Bang Emmet ke Singapura, sekitar dua tahun lalu. Dan ternyata, dari pengalaman-pengalaman travelling ramai-ramai bersama teman atau bersama pasangan dan keluarga tersebut, di benak Bang Emmet cuma ada satu kata. Doyan!
Beda lho ya, sensasinya antara jalan-jalan sendiri, atau beramai-ramai dengan teman tetapi dalam rangka outing kantor :P
Nah, begitu ada kesempatan lagi piknik bareng-bareng bersama teman-teman, tentunya Bang Emmet tak mau ketinggalan. Kali ini, Bang Emmet pergi jalan-jalan bersama group blogger kesayangan. Tujuannya? Yang dekat-dekat saja, ke Bandung.
Foto by: www.travelerien.com |
Berangkat dari Jakarta selepas jam makan siang, kita naik kereta dan langsung menuju ke Retro Point Bed & Breakfast, yang menjadi persinggahan pertama kita pada #UnstoppableTrip kali ini.
Bang Emmet mendapatkan referensi guest house Retro Point Bed and Breakfast dari Panda Travel Bandung. Guest house ini bertempat di Jl. Haji Basar 61, Kebon Jati, Bandung. Sebagai gambaran, kalau kita ke Bandung naik kereta sampai stasiun, jalan kaki ke sini jaraknya hanya sekitar 10 menit.
Selain dekat dengan Stasiun Hall, lokasinya juga dekat dengan alun-alun, Cibadak Night Culinary Festival, Gardujati streetfood atau Pasirkaliki streetfood. Intinya, ia berada dekat dengan jantung kota Kembang. Jalan kaki lagi sekitar 10 menit dari lokasi, Anda bisa juga mengunjungi Paskal Hypersquare pusat jajan dan perbelanjaan yang sedang sangat kekinian di Bandung.
Menurut Bang Emmet, guest house seperti ini sangat cocok untuk menginap sekeluarga, traveler, backpacker, atau yang ada keperluan penting ke Bandung dan hanya butuh tempat untuk bermalam. Sayang kan, kalau menginap di hotel mewah tapi aktivitas kita banyak di luar dan kita hanya balik ke kamar cuma untuk tidur saja.
Kembali ke guest house-nya, Retro Point yang sudah dibuka sejak tahun 2014 ini agak masuk ke dalam dari jalan raya utama, jalan Kebon Jati. Tapi ini juga menjadi kelebihan Retro Point BnB. Lokasinya ada di pusat kota, tapi suasananya tetap tenang karena masuk ke dalam. Kombinasi yang sangat cucok.
Dari luar, sepintas bangunannya tampak kecil. Tetapi begitu melangkahkan kaki masuk ke rumah, barulah terlihat luasnya. Ia punya 7 buah kamar yang uniknya, semua kamar punya layout berbeda. Sebagai informasi, Bang Emmet tiba di guest house ini sekitar pukul 5 sore, jadi sudah bisa langsung check-in. Jam check-in sendiri biasanya dimulai dari jam 2 sore dan check-out pada pukul 12 siang.
Namanya sih memang retro, mengingatkan kita akan hal-hal jadul, tetapi sebagian besar interiornya sudah didesain ulang dengan model kekinian. Kombinasinya pas. Mulai dari reception desk, sudah terasa kombinasi retro dan gaul kekiniannya. Psst, nggak bawa sendal? Bisa beli di front office lho :P
Ruang makannya, meski mungil, tapi rapi. Di salah satu sudutnya, tersedia dispenser dan lemari tempat menyimpan gelas, sendok-garpu dan teh, kopi, lengkap dengan gula. Yang buat Bang Emmet terkesan, semuanya tersedia secara cuma-cuma, kapan pun jam berapa pun kita ingin menyeduh teh atau kopi. Dahsyat.
Ruang Tunggu |
Dan yang paling menarik adalah desain ruang tunggunya. Ada sofa nyaman dengan ornamen-ornamen dan warna-warna yang instagrammable banget. Di dinding-dinding guest house ini, banyak quote-quote dan pesan-pesan untuk para traveler yang, bikin Bang Emmet, serasa kurang piknik!
Ada satu aksen lagi yang sangat unik buat Bang Emmet, yakni jam dindingnya. Uniknya, ya karena jam dindingnya ya dindingnya itu!
Dinding Jam |
Nah, ini salah satu kamar yang menjadi favorit Bang Emmet dan rekan-rekan. Ada ekstra bed yang bisa disimpan di atas. Ini khusus disediakan bagi mereka yang memilih kamar versi Deluxe yang bisa menampung hingga 3 orang.
Di kamar ini, kalau kita mau tidur, kita perlu naik tangga dulu ke "mezzanine" nya kamar yang bersangkutan. Jangan khawatir, nggak seperti dipan bertingkat, si "mezzanine" ini lebar dan kuat. Ya musti kuat lah, orang di bawahnya ada kamar mandi.
Naik menuju lantai atas, kita juga menggunakan tangga dari material besi tetapi dengan pijakan kawat. Waduh, Bang Emmet sempat khawatir. Bobot lebih dari 80 kilo gini, apa kuat. Tenang saja, kawat-nya ditopang dengan pelat besi juga di tengahnya. Jadi kalau takut jebol, ya pijakkan saja kaki di bagian situ.
Nah, ini kamar jatah Bang Emmet. Twin bed dengan meja kecil di sisi kiri dan kanan. Kasur dan bantalnya relatif empuk, cocok untuk rebahan melepas lelah. Kamar tempat Bang Emmet ini baru banget di-renovasi. Bahkan saking barunya, aroma cat-nya pun masih terasa kuat. Untung cat-nya sudah kering :P
Dari kamar ini juga, Bang Emmet masih bisa menikmati layanan WiFi gratis yang disediakan oleh guest house Retro Point BnB. Namun ya berhubung gratis, kecepatannya memang tidak cepat-cepat amat. Tetapi cukup laah, untuk sekadar berkirim pesan via WhatsApp atau melihat lini masa Bang Emmet Sang Pelancong di Instagram.
Yang menarik, kalau memesan alias reservasi langsung ke Retropoint, atau booking langsung lewat telepon 022-4266006 atau dari websitenya di www.retropoint-bnb.com, ada promo khusus jadi harganya lebih murah. Kalau booking di bawah 2 kamar, Anda bisa membayar di tempat. Tetapi kalau booking lebih dari 2 kamar, mereka akan meminta untuk membayar di muka dengan transfer ke rekening bank. Pasalnya, tempat ini menjadi pilihan banyak traveller ke Bandung.
Tarif kamarnya sendiri, yang seluruhnya merupakan kamar non smoking, mulai dari Rp220 ribu per malam untuk yang Standard Room, sampai Rp240 ribu per malam untuk yang Deluxe Room. Itu kalau di hari biasa ya. Kalau di musim hari raya Idul Fitri atau Natal dan tahun baru, harganya sedikit lebih mahal.
Tetapi jangan khawatir, kalau membayar dengan GoPay, bisa dapat diskon hingga 15%. Lumayan kan?
Jadi, buat Anda yang ingin menikmati kota Bandung semaksimal mungkin dan tidak mau membuang-buang waktu banyak karena tinggal di hotel atau jauh di pinggiran kawasan kota yang lalu-lintasnya cukup macet, coba pertimbangkan menginap di Retro Point Bed & Breakfast! Mau keliling kota dulu sebelum cuss kembali ke kota asal, silakan titipkan barang-barang Anda di receptionist. Gratis, asal jangan lebih dari 6 jam ya.