Savoy Homann Bandung, Hotel Heritage Bernuansa Klasik Elegan

Bandung. Kota ini merupakan kota kenangan buat Bang Emmet. Ya, dulu jaman Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Dasar kelas 2, Bang Emmet sekolah di sini. Setelah dewasa, Bang Emmet pun sering ke Bandung. Entah untuk liburan, lebaran, atau tugas kantor. Tapi, seumur-umur, kayaknya nggak pernah yang namanya Bang Emmet melancong di kota Bandung.

Biasanya, kalau ke Bandung, Bang Emmet bawa kendaraan sendiri atau kendaraan kantor. Atau kalau naik kereta pun, ya langsung ke hotel lalu beraktivitas di sana. Selesai acara, mampir beli oleh-oleh, lalu balik Jakarta. Kalau bersama keluarga pun, ya datang, nginap di rumah saudara atau di hotel, ketemu kerabat atau sahabat, setelah itu minggat.

Nah, kali ini, bersama rekan-rekan blogger heits se-Nusantara, Bang Emmet berencana untuk melancong beneran ke Bandung. Kita ingin melihat-lihat Bandung yang sebenarnya. Emang belum pernah lihat? Ya sering. Tapi cuma sekadar lewat, nggak pernah lihat, apalagi dari dekat.

Nah, berhubung tujuannya adalah menjelajahi kota Bandung, tentunya kita perlu cari tempat menginap yang ada di pusat kota. Untuk hotel, pilihannya yang paling pas apalagi kalau bukan @savoyhomannbdg yang tepat di depan titik nol, Bandung.


Sejarah Hotel Savoy Homann Bandung
Berangkat dari sebuah rumah kecil dengan bilik bambu, pemilik awal hotel ini adalah keluarga Homann asal Jerman yang hijrah dan jatuh cinta dengan keindahan kota Bandung tahun 1870 lalu. Mereka kemudian merenovasi rumah kecil tersebut hingga seluruhnya menggunakan dinding tembok. Akhirnya, pada tahun 1880, Hotel Post Road, nama asli hotel ini, berdiri megah, dengan gaya arsitektur Baroq.

Di tahun 1938, Hotel Savoy Homann kembali dirombak. Arsitekturnya dikerjakan oleh A.F. Aarlbers dan R.A. de Wall dan beralih menggunakan gaya hyper modern. Ciri khasnya yang bergaya klasik art deco dengan garis besar desainnya yang elegan, tidak berubah sampai saat ini.

Photo by: www.perlupiknik.com

Apalagi, karena Savoy Homann Bandung yang merupakan tempat menginap para pemimpin dunia saat kita menggelar Konferensi Asia Afrika tahun 1955, merupakan heritage dan menjadi cagar budaya kota Bandung. Nilai sejarahnya yang tinggi membuat desain klasiknya harus tetap dipertahankan.

Pada periode penjajahan Jepang antara tahun 1942-1945, hotel ini dijadikan sebagai wisma dan beralih fungsi menjadi asrama opsir Jepang. Sayangnya, fasilitasnya menjadi rusak terbengkalai.

Ia kemudian kembali diserahkan kepada Belanda pada tahun 1945. Sayangnya, fungsinya diubah menjadi markas Palang Merah Internasional. Baru setahun kemudian, tahun 1946, pengelolaan hotel dikembalikan kepada Fr JA van Es yang mengelola hotel hingga akhir hayatnya pada tahun 1952.

Pada tahun 1955 Hotel Savoy Homann dipilih sebagai tempat tinggal para kepala negara yang mengikuti Konferensi Asia-Afrika. Penyelenggaraan KAA pertama di kota Bandung, melibatkan banyak pimpinan negara dari seluruh kawasan Asia dan Afrika. Oleh karna itu hotel ini juga dikenal dengan tagline Tempat Persinggahan Orang-Orang Penting.


Hotel ini pun menjadi hotel tempat singgah para pimpinan negara tersebut. Bahkan sampai sekarang, manajemen Hotel Savoy Homann yang kini berada di bawah Bidakara, masih melestarikan kamar yang pernah ditempati oleh Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno. Tak hanya pemimpin dunia, sejumlah orang ternama seperti pemain film terkenal Charlie Chaplin dan Mary Pickford, Pakubuwono X, dan Sri Mangkunegoro VII, juga pernah menginap di hotel ini. Kenang-kenangannya tersimpan manis di area Memorabilia Hotel.

Meski demikian, sejumlah aspek modernisasi tentunya sudah dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan jaman. Mulai dari desain interior yang kekinian, menu dan makanan yang menggiurkan, sampai proses reservasi dan pembayaran yang memudahkan.


Secara total, Hotel Savoy Homann Bandung memiliki 185 kamar dengan 5 tipe kamar. Mulai dari Homann Suite, Suite Room, Junior Suite, Excecutive room dan Deluxe Room. Perpaduan desain art deco dengan standarisasi kemewahan masa kini diaplikasikan dalam interior setiap kamar. Hasilnya, desain yang indah namun tetap mengedepankan kenyamanan.

Fasilitas MICE Hotel Savoy Homann juga sudah teruji sebagai sebuah hotel dengan sejarah panjang sebagai tempat penyelenggaraan konferensi terbesar Se-Asia Afrika. Ada Grand Ballroom yang mampu menampung kapasitas hingga 500 orang. Atau Asia Afrika Ballroom dengan kapasitas 250 orang. Ada pula ruang-ruang MICE lain seperti Embassy Room, The Palace Room, Consulate Room, Savoy 1-2, Savoy 3-4, Sultan Room, Caesar Room, Emperor Room, dan Jasmine Room.

Sajian Lengkap Membangkitkan Selera
Sebagai hotel yang menjadi tempat singgah para pemimpin dunia, tentunya menu makanan merupakan faktor yang sangat esensial. Di Savoy Homann Bandung, tamu dapat dapat menikmati aneka sajian lezat di beberapa fasilitas yang ada di Hotel Savoy Homann.


Jika ingin menikmati suasana taman sambil bersantap, ada area Garden Restaurant. Untuk suasana santai bisa memilih Side Walk Cafe atau Batavia Bar & Lounge yang lebih cocok untuk bertemu dengan rekan bisnis.

Nah, untuk sarapan pagi, bukan Bang Emmet namanya kalau tidak memulainya dengan bubur ayam. Menariknya, Savoy Homann Bandung menyediakan bubur ayam dengan topping yang sangat lengkap. Bahkan sampai ke cheese stick pun disertakan.


Lanjut ke makanan berat, Bang Emmet pilih nasi tutug oncom yang kabarnya menjadi menu khas hotel ini. Bener sih, nggak banyak hotel yang menyediakan menu yang satu ini sebagai pilihan sarapan. Yang menarik, rasa oncomnya tidak terlalu kuat di lidah Bang Emmet yang biasa makan nasi tutug kalau pulang kampung ke Tasik atau pas Nyonyah Emmet buatkan. Tetapi rasanya cukup pas, dan pastinya bisa lebih diterima oleh tamu hotel pada umumnya.

Untuk hidangan penutup, pilihan hidangan pencuci mulut yang disediakan di Garden Restaurant sangat banyak dan bervariatif. Puding yang Bang Emmet coba ini misalnya. Selain bentuknya yang unyu-unyu, rasanya pun bikin nyandu. Puding ini pun pilihannya ada banyak macamnya.

Nah, berbeda dengan saat sarapan, di waktu makan siang, Bang Emmet memilih menu rijstaffel, salah satunya seperti pada gambar berikut. Menu ini merupakan hidangan favorit keluarga Homann, pendiri Hotel Savoy Homann, Bandung. Rasanya? Gurih-gurih nagih.


Untuk makan siang tersebut, Bang Emmet tidak makan prasmanan seperti saat sarapan pagi. Melainkan memilih makan dengan family style, di ruangan khusus beserta dengan kawan-kawan. Pilihan menunya lebih dari 5 macam main course dan ditutup dengan Belgian Chocolate yang cokelatnya lumer saat dikerat sekaligus bikin hati kita tercekat saat melihat.


Tiba makan malam, apalagi kalau bukan menyantap BBQ sebagai pilhan utama. Kita tinggal pilih apa yang ingin kita santap, lalu berikan ke waiter agar segera diolah sampai siap. Kalau sudah, akan diantarkan ke meja tempat kita duduk santai sambil bersedekap.


Kebetulan, Bang Emmet berkesempatan menyantap hidangan sarapan dan makan malam di area Garden Restaurant dan menikmati alunan live music yang menampilkan musik populer di era 80-an sampai yang kekinian. Kalau nggak malu hati, Bang Emmet pasti udah ikut nyanyi.


Reservasi Mudah dan Lebih Murah di Website Resminya
Yang namanya akan pergi melancong, tentunya kita perlu mencari-cari referensi dulu di Internet, termasuk membandingkan harga dari berbagai situs booking online. Nah, ini yang menarik. Hotel Savoy Homann Bandung memiliki situs web yang relatif lengkap di alamat www.savoyhomannbandung.com.


Selain informasi yang lengkap, pengunjung juga bisa mendapatkan harga yang terjangkau untuk semua tipe kamar yang tersedia. Bahkan juga bisa mendapatkan paket penawaran spesial untuk wedding, birthday, meeting ataupun gathering. Seluruh informasinya tersedia di situs. Dan kalau butuh informasi lebih lanjut, bisa menghubungi 022 4232244 / 08112492221 atau melalui email reservation@savoyhomannbandung.com.

Bang Emmet sendiri sempat iseng. Membandingkan harga pemesanan kamar di hari yang sama, durasi waktu inap yang sama lewat situs resmi Savoy Homann dengan salah satu situs booking online andalan Bang Emmet. Ternyata, pemesanan lewat situs resminya memang sedikit lebih murah. Boleh juga.