Apa itu VoLTE, VoWiFi, ViLTE dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Saat ini, teknologi komunikasi selular sudah sangat pesat perkembangannya. Meskipun informasinya sudah banyak tersedia di Internet, tetapi mungkin kita tidak ngeh dengan apa sebenarnya teknologi yang sebenarnya sudah ada di depan mata kita. Maksudnya?

Sebagai contoh, nggak usah ngomong 5G, teknologi yang disediakan dan perangkatnya dulu deh. Di 4G dan 4G+ saja, mungkin ada banyak hal yang belum kita sadari dan ternyata sangat menarik. Misalnya adalah fungsi VoLTE, VoWiFi dan ViLTE. Eh? Binatang apa tuh?


Tapi lho kok, www.sangpelancong.com ini isinya kenapa jadi banyak ngomongin teknologi gini sih? Harap maklum sidang pemirsa yang budiman. Wabah Covid-19 yang melanda seluruh dunia membuat Bang Emmet tidak bisa melancong kemana-mana. Alhasil, ya kita bahas yang lain dulu. Gapapa lah ya?
Oke, kembali ke judul, apa sih VoLTE, VoWiFi dan ViLTE? Apa bedanya masing-masing? Supaya nggak terlalu teknis dan malah bikin pening, kita sederhanakan saja. Mudah-mudahan nggak salah. Begini.

VoLTE (Voice over Long Term Evolution)
Teknologi ini merupakan teknologi komunikasi suara, sama halnya seperti kita menelpon biasa. Baik ke sesama operator, ataupun ke operator yang berbeda. Sayangnya di Indonesia, sampai hari ini baru satu operator saja yang mendukung teknologi ini, yakni Smartfren.

Teknologi ini membuat komunikasi yang dilakukan oleh antar pengguna smartphone, dilakukan di jaringan 4G/LTE. Lho, memangnya, kalau kita telepon biasa, tidak menggunakan 4G? Nah ini dia.

Kalau Anda perhatikan, saat Anda menelpon orang lain dari hape Anda, oprator akan menggeser sinyal hape Anda dari 4G ke 3G atau bahkan dulu diturunkan ke 2G. Alasannya untuk efisiensi, agar jalur 4G tetap optimal digunakan untuk komunikasi data, umumnya terkait Internet.

Nah, dengan VoLTE, saat Anda menelpon ke nomor rekan Anda (tentunya yang perangkat dan operatornya juga sudah menyediakan layanan VoLTE, dan sinyal 4G di kedua area tersebut bagus), maka komunikasi suara Anda (voice) akan tetap dilangsungkan di frekuensi 4G/LTE.

Hasilnya? Suara akan terasa lebih jernih dibandingkan dengan komunikasi suara yang dilakukan di jalur 3G apalagi 2G. Selain itu, panggilan juga akan lebih cepat tersambung, alias jeda saat Anda menekan tombol Call sampai nada dering di smartphone lawan bicara Anda berbunyi, menjadi lebih cepat.

Meskipun hape Anda sudah mendukung untuk komunikasi data di jalur 4G. Tetapi tidak cukup. Untuk bisa voice lewat 4G ini, smartphone Anda harus punya modem yang mendukung itu VoLTE. Jangan khawatir, smartphone rilis terbaru, apalagi yang diperkuat chipset mainstream ke atas, umumnya sudah mendukung VoLTE. Sampai di sini, mudah-mudahan cukup jelas ya.

VoWiFi (Voice over Wireless Fidelity)
Nah, yang satu ini, mirip dengan VoLTE tadi. Bedanya, teleponan bisa dilakukan lewat jaringan WiFi, bukan lewat jaringan internet operator selular. Penyedia jasa WiFi-nya pun bebas. Bisa ISP biasa ataupun operator selular tadi.

Sama seperti VoLTE, fungsi VoWiFi juga mewajibkan smartphone yang digunakan mendukung teknologi tersebut. Khususnya pada modem yang digunakan. Kalau sudah mendukung, dan smartphone yang menjadi lawan bicara juga sudah mendukung, tentunya komunikasi VoWiFi bisa dilakukan.

Lho, smartphone saya cuma hape 4G murah-meriah biasa, bisa tuh voice over WiFi. Pakai WhatsApp call atau Facebook Messenger, atau Skype. Lebih dari itu. Bisa video call malah. Lalu apa bedanya? Nah ini dia.


Smartphone yang mendukung fungsi VoLTE ataupun VoWiFi ataupun ViLTE (akan kita bahas sedikit di bawah), mampu melakukannya secara native. Maksudnya, kita tidak perlu lagi menginstalasikan aplikasi WhatsApp, Facebook Messenger, Skype, Zoom atau apapun untuk dapat melakukan komunikasi voice ataupun video call tadi.

Bahkan aplikasi yang disediakan oleh Smartfren pun, yakni Smart VoLTE, sebenarnya bukan untuk komunikasi VoLTE sesungguhnya. Aplikasi ini tidak jauh berbeda dengan aplikasi messaging yang kini sudah mendukung voice dan video di atas. Ia tetap berkomunikasi lewat jalur data, bukan jalur voice di jaringan 4G.

Di bagian ini, CMIIW ya. Khususnya kalau aplikasi Smart VoLTE membuat komunikasi voice atau video dilangsungkan lewat jalur 4G via IMS. Apa itu IMS, ada di bawah.

Nah, berhubung komunikasi yang dilakukan itu berlangsung di jalur data, ada kompresi yang dilakukan oleh aplikasi-aplikasi tersebut. Sehingga, suara ataupun komunikasi video yang berlangsung, menjadi tidak se-sempurna dibandingkan dengan komunikasi yang dilangsung secara nyata, di jalur 4G/LTE non data. Percaya deh.

ViLTE (Video over Long Term Evolution)
Nah, kalau dua teknologi di atas adalah untuk voice communication, yang satu ini untuk video. Gambarannya sih sama seperti video call menggunakan WhatsApp, Skype dan kawan-kawannya itu. Akan tetapi bedanya, kalau smartphone Anda dan lawan bicara Anda sudah memiliki fitur ini, maka tidak ada aplikasi apapun yang perlu diinstalasikan. Cukup dial langsung lalu pilih call, maka Anda sudah bisa melakukannya.

Sama seperti VoLTE, komunikasi video yang dilakuan menggunakan teknologi ViLTE sanggup menawarkan kualitas video yang tinggi karena menggunakan jaringan yang berbeda dengan jaringan data. Sama seperti VoLTE dan VoWiFi, komunikasi ViLTE dilakukan lewat jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS).

Sederhananya mungkin seperti pada diagram di atas. Dua perangkat yang mendukung VoLTE saat akan berkomunikasi akan tersambung lewat jaringan IMS dan hanya "numpang lewat". Akan tetapi, kalau perangkat biasa ingin melakukan video call, ataupun voice call berbasis internet, jalurnya menjadi lebih kompleks.

Tetap ia akan menggunakan jalur 4G (LTE). Nah berhubung menggunakan software tambahan, smartphone akan mengirim dan menerima data lewat jalur 4G/LTE, lalu berputar-putar di dalam IMS, kembali ke jalur 4G/LTE di perangkat di sisi lain, baru sampai ke lawan bicara.

Kira-kira demikian.


Nah, tentunya kembali lagi. Seluruh fungsi-fungsi ini akan bisa Anda nikmati kalau perangkat smartphone yang Anda gunakan sudah siap sedia, operator selular yang Anda pakai juga menyediakan layanan tersebut, serta Anda berada di dalam cakupan wilayah yang kekuatan sinyalnya mendukung untuk itu.

Mudah-mudahan cukup menjelaskan, dan malah nggak menjerumuskan. Kalau ada salah-salah, harap dimaafkan. Maklum, pas menulis ini, Bang Emmet belum makan dan mata udah perih serasa kelilipan. Tapi harus tetap semangat demi masa depan. Bukan begitu bukan?