Disclaimer: jika Anda sibuk tapi Anda ingin tetap ada uang masuk tanpa perlu blusuk-blusuk, silakan daftar di sini. Ojo ngenteni sesuk.
Beberapa waktu belakangan, marak di kalangan rekan-rekan Bang Emmet yang terjun ke dunia stock market alias jual beli saham. Ini tentunya sangat positif. Negeri ini sangat membutuhkan investor-investor lokal yang terjun ke bursa efek agar Indonesia tidak tergantung pada dana investor asing yang "mempermainkan" saham perusahaan lokal.
Sempat Bang Emmet tertarik. Tetapi masih ada banyak pertimbangan yang membuat Bang Emmet belum bergabung dengan rekan-rekan untuk berinvestasi, mendukung pembangunan negeri ini dengan menanamkan modal di perusahaan-perusahaan lokal, ataupun "bermain saham" di bursa efek.
Misalnya, Bang Emmet masih agak ribet dengan urusan kerjaan sehari-hari jadi bakal agak repot untuk mantau pergerakan harga saham, mengikuti berita-berita ekonomi terbaru ataupun dunia investasi. Apalagi kalau trading sendiri, meski dengan aplikasi trading saham terbaik saat ini sekalipun.
Selain itu Bang Emmet juga buta soal bursa efek apalagi soal instrumen-instrumen yang perlu diperhatikan jika ingin trading di sana.
Betul, saat ini memang banyak broker-broker terkemuka dan manajer investasi yang bisa mengelola dana kita dengan baik. Mereka tentunya bisa membantu kita memilihkan saham-saham perusahaan potensial ataupun yang menguntungkan untuk dibeli. Atau bisa juga membantu menjual kalau posisinya sedang menguntungkan untuk menjualnya, khususnya untuk para trader atau short term investor.
Tapi, yaa kurang sreg aja rasanya kalau kita titipkan uang yang nggak seberapa untuk dikelola orang lain.
Faktor berikutnya, budget investasinya. Untuk mulai investasi saham, memang benar, kita hanya perlu membeli minimal 1 lot yang terdiri dari 100 lembar saham. Mahal? Tentunya tidak.
Sebagai contoh, jika kita membeli saham perusahaan XXX yang harganya Rp50 rupiah per lembar, kita cukup investasi di perusahaan itu dengan membeli saham minimal sebanyak Rp5.000. Murah sekali bukan?
Tapi yaa, perusahaan yang harga sahamnya sangat terjangkau tersebut biasanya performanya juga kurang menarik dan (mungkin) kurang menguntungkan untuk kita berinvestasi di sana, baik untuk jangka pendek ataupun jangka panjang.
Mau perusahaan yang lebih potensial? Boleh. Contoh, harga saham Aneka Tambang (ANTM) terbaru itu di Rp2.440. Ingin punya saham perusahaan bonafide lain? Harga saham Astra International Tbk (ASII) di Rp6.375. Harga saham Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terbaru di Rp7.225. Atau mau bank lain yang lebih kuat? Harga saham Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terbaru di Rp35.000. Lumayan bukan?
Nah, kalau mau berinvestasi saham, sebagai contoh, kalau misalnya Anda membeli saham BCA itu tadi, Anda cukup merogoh kocek Rp3.500.000 untuk membeli 1 lot saham. Mahal? Nggak juga.
Buat investasi, tentunya ini menarik. Dengan membeli saham BCA tadi, bisa juga berarti bahwa perusahaan itu jadi "milik kita" bukan? Tetapi untuk trading, kok ya aneh aja rasanya. Cuma punya 1 lot udah mau jual-beli.
Forex Market
Di sisi lain, ada juga pasar forex, bursa
valuta asing. Forex ini bukan untuk investasi apalagi jangka panjang,
meskipun sah-sah saja kalau Anda mau menyimpan mata uang asing dalam
jangka panjang untuk investasi.
Sedikit gambaran. Menurut data Bank for International Settlements yang dirilis September 2019, nilai trading global foreign exchange per hari mencapai 6,6 triliun dolar AS. Dan sebagai gambaran lainnya, menurut lembaga riset Statista, di kuartal pertama 2020, nilai trading saham di pasar global itu mencapai 32,5 triliun dolar AS atau sekitar 10,8 triliun dolar AS per bulan, atau 0,5 trilun dolar AS per hari.
Ah, itu kan data lama Bang, sebelum Covid-19. Betul.
Tapi kalau baca-baca kisah sukses orang-orang sukses, untuk menjadi sukses, Anda perlu bergelut di bisnis yang pasarnya sangat besar. Dari ilustrasi di atas, di periode yang kurang lebih berdekatan, kelihatan kan, perbandingan skala besarnya pasar forex dibanding saham?
Anda sudah berinvestasi di saham? Bagus sekali. Tapi kata orang sukses lainnya, jangan pernah menaruh seluruh telur yang Anda miliki dalam satu keranjang. Artinya, yaa kalau mau investasi, jangan dihabiskan semua-muanya, segala-galanya yang Anda miliki di satu tempat.
Ah, Bang Emmet jualan forex nih. Memang. Jujur saja, Bang Emmet ada di kubu forex (alasannya ada di cerita di bawah), bukan di kubu saham. Nggak ngikutin kata orang sukses itu tadi dong bang? Ahahah, iya nih. Pantesan Bang Emmet belum sukses-sukses juga ya 😂
Ok. Sama seperti saham, forex pun tentunya bisa juga diperjual belikan. Dan tidak ada batas minimal, semuanya tergantung Anda. Nggak percaya?
Datang saja ke money changer terdekat di rumah Anda untuk beli USD atau Euro
atau apapun dengan berapapun dana yang Anda punya. Cuma punya uang Rp20 ribu? Mereka pasti terima dan Anda bisa mendapatkan 1 dolar AS lebih-lebih dikit, misalnya.
Atau menggunakan software serta bantuan broker pun bisa. Tetapi ya, Anda juga harus rajin meluangkan waktu memantau pergerakan kurs kalau Anda ingin menjual-beli valuta asing tersebut secara manual.
Opsi lain,
berinvestasi agak banyakan dan dalam periode yang agak longgar kalau Anda ingin berinvestasi atau trading lewat broker supaya
hasilnya tidak habis oleh fee, pajak dan seterusnya.
Secara pribadi, Bang Emmet lebih dekat dengan dunia ini daripada saham. Apa pasal?
Sedikit kilas balik. Zaman lulus kuliah tahun 2000 lalu, Bang Emmet sempat diterima kerja di perusahaan futures alias perusahaan pialang berjangka, yang ketika itu berkantor di Wisma 77 Slipi, Jakarta Barat.
Ketika itu, Bang Emmet sempat mengikuti pelatihan selama satu minggu, yang terdiri dari 3 hari pelatihan teori, dan 2 hari praktek.
Di sesi teori, oleh beberapa mentor dan supervisor, Bang Emmet diajarkan berbagai aspek terkait forex, tren, trading dan segala macam parameternya. Sangat lengkap dan komprehensif, sampai kepala ini mau meledak rasanya. Setelah itu, ada 2 hari pelatihan praktik trading forex langsung di floor.
Nah ini yang seru.
Di hari pertama trading forex, Bang Emmet membukukan beberapa settlement. Dan secara total, Bang Emmet berhasil mengumpulkan profit sebesar 100USD. Sebuah pencapaian yang luar biasa bukan?
Di hari kedua trading, yang jatuh di hari Jumat, kebetulan ketika itu terjadi pergolakan pasar, tren yang sangat fluktuatif namun rumit diprediksi. Dan saat praktek trading tersebut, Bang Emmet berhasil meraih 1.000USD loss.
Luar biasa bukan? Luar biasa mengerikan tentunya.
Di akhir training, Bang Emmet pun diberikan penilaian dan mendapat banyak masukan dari supervisor Bang Emmet. Ia juga memberikan banyak nasihat supaya Bang Emmet bisa menjadi trader yang baik dan benar.
Tetapi ketika itu, Bang Emmet memutuskan, di sini bukan dunia Bang Emmet. Bayangkan kalau loss 1.000USD itu adalah modal atau dana milik orang lain yang Bang Emmet putar-putar atau trading forex. Frustasi kan?
Anda pernah dengar berita-berita ada manajer investasi yang bunuh diri, loncat dari gedung kantor atau gantung diri? Mungkin kalau lanjutkan, bisa jadi Bang Emmet salah satunya.
Nah, kembali ke trading forex otomatis dengan robot forex alias software berbasis artificial intelligence. Buat Bang Emmet, ini merupakan solusi. Pasalnya, trading forex dilakukan oleh aplikasi atau bot tanpa perlu kita lakukan secara manual.
Sebagai orang yang sekolah di bidang pemrograman komputer, Bang Emmet sebenernya penasaran. Teorinya, kayak gitu-gitu itu kan mustinya ada software-nya yang bisa meng-otomatisasi prosesnya. Mencegah loss terlalu jauh, dan memberikan profit yang lumayan buat pembuat programnya. Tapi ya berhubung udah cukup begah dengan pemrograman, dan berjanji dalam hati untuk gak lagi-lagi berurusan dengan coding, ketika itu Bang Emmet pun mencari pekerjaan di bidang lain.
Anyway, setelah belasan bahkan hampir dua puluh tahun kemudian, akhirnya tahun lalu Bang Emmet baru dikabari bahwa software seperti itu sudah ada.
Ya, software bot ini akan melihat tren pergerakan pasar valuta asing, khususnya di USD-EURO, dan melakukan transaksi buy ataupun sell di sana, dengan cara membandingkan dengan pola dan database yang sudah mereka miliki dan kumpulkan selama bertahun-tahun.
Kalau kemungkinan pergerakannya akan turun, tentunya mereka akan buka posisi sell dan membuka posisi buy kalau kurs sedang rendah dan punya potensi kecenderungan akan naik.
Berhubung dilakukan secara otomatis, Bang Emmet tidak perlu melakukan apa-apa. Cukup melihat bot forex tersebut beraksi dalam trading. Dan itupun tidak wajib. Cukup kalau saat penasaran aja kita lihat, hasil kerja si software itu seperti apa.
Nah, berhubung yang kerja ini namanya software, meskipun ia sudah berbasis Artificial Intelligence dan machine learning, tentunya tetap saja ia tidak bisa menjamin 100 persen bahwa ia akan selalu mendapatkan transaksi profit di setiap settlement.
Yang menarik berikutnya, ia akan membatasi loss dalam satu hari tersebut maksimal 1% saja dari total modal trading yang kita simpan di sana. Jadi teorinya, perlu 100 hari kerja loss terus sampai dana investasi kita habis. Dan tentunya ini tidak akan terjadi.
Ya, logika saja. Kalau Anda lihat sudah 20 hari kerja berturut-turut kinerja software tersebut loss, Anda tidak mungkin diam saja bukan?
Sang pemilik software tentunya tidak ingin ini terjadi. Dan kalaupun kejadian, tinggal withdraw saja dana Anda dan dicairkan ke akun bank yang sudah Anda daftarkan. Ya kan?
Di dunia investasi, rugi itu sudah biasa. Kalau semua investasi, apapun itu bentuknya pasti menguntungkan, nggak ada orang susah di dunia ini kan?
Jujur saja, Bang Emmet sendiri terlambat mengetahui forex trading otomatis dengan software ini dan baru daftar dan beli software bot-nya di awal Desember lalu.
Di Desember 2020, dari modal trading 500USD yang disimpan, Bang Emmet berhasil mendapatkan profit sebesar 22.74USD. Berhubung penasaran dan euforia, hasilnya Bang Emmet cairkan ke rekening BCA Bang Emmet.
Ternyata, withdraw di hari itu, hari itu juga dana profit investasi itu masuk ke rekening Bang Emmet. Mungkin karena cuma narik 22 dolar ya? Tapi ya nggak lah. Narik 22 ribu dolar pun, harusnya langsung masuk.
Setelah di 0 kan lagi, kembali ke posisi dana investasi murni 500 dolar, di sepanjang Januari 2021 ini, profit yang bisa didapat tercatat sebesar 32.58USD. Lumayan lah ya.
Withdraw? Nggak ah, nanti aja, biar nendang. Syukur-syukur malah kalau sudah dana profit investasinya terkumpul sampai 500USD, Bang Emmet tinggal beli bot tambahan jadi punya 2 pohon uang otomatis itu.
Lalu, apakah trading forex otomatis dengan robot forex ini legal? Jawabannya iya. Lalu apakah haram? Nggak kok. Kenapa? Ada deh. Nanti kita bahas di posting lain ya. Kalau mood. Mau tanya gimana caranya, DM dulu aja deh, klik ijo-ijo di bawah ini. Bang Emmet juga baru running bulan ke-4 soalnya. 😅