Telur Gulung Original Chikentu PIK

Kali ini Bang Emmet dan Ny. Emmet ada sedikit waktu luang. Lagi pengen jalan-jalan, lihat-lihat pemandangan dan tentunya makan-makan. Tapi nggak mau jauh-jauh. Deket-deket aja. Opsinya, ya yang lagi rame banget. PIK lagi PIK lagi. Kenapa?

Di sini ya gitu. Seperti sudah pernah Bang Emmet mention sebelumnya, ada buwanyak banget opsi kulineran. Mulai dari makan ringan sampai makan berat. Makanan tradisional sampe barat. Masakan Asia, sampai Afrika juga ada. Beneran! 

Nah kali ini, berhubung lagi nggak lapar-lapar amat, Bang Emmet dan Ny. Emmet pilih jajanan street food aja. Tepatnya di kawasan Food Street, PIK. Lokasinya persis setelah jembatan penghubung Pulau Jawa dengan Pulau D (Pantai Maju).

Setelah parkir di seberang jalan (arah sebaliknya, kembali ke Pulau Jawa), kita nyeberang dan masuk ke area Food Street. Nuansanya kurang lebih mirip-mirip dengan night market kalau kita ke Taiwan atau Singapura. 

Ada banyak banget jajanan di sini dan seperti Bang Emmet pernah mention juga, kalau setiap hari nyobain satu gerai jajanan di kawasan PIK ini, setahun belum tentu selesai semua. Banyak banget. 

Nah, kali ini, pilihan jatuh ke Chikentu Telur Gulung. Kenapa? Selain halal (mustinya), dia juga nggak terlalu berat dan bikin kenyang kelihatannya. Cukup lah untuk nyemil sambil jalan atau menikmati pemandangan. Harganya juga relatif terjangkau. Dan namanya juga unik. Chi kentu. Mirip apa ya?

Anyway, Bang Emmet pilih rasa Original. Setelah menunggu antrian yang cukup panjang, akhirnya jadilah hidangan yang Bang Emmet pesan. Berikut ini penampilannya:

Dari sisi penampakan, Chikentu telur gulung ini kelihatan unik dan menggiurkan. Telurnya ditempatkan dalam gulungan tusuk sate. Persis sate biasa, bedanya ini telur yang digoreng dan digulung di tusuk satenya. 

Ia disajikan dalam cup kertas sehigga bisa kita makan di tempat atau take away. Atau disantap sambil jalan-jalan santai? Bisa juga.

Dari sisi porsi, namanya untuk cemilan, Chikentu telur gulung ini ya cukup lah. Ada 10 tusuk sate telur yang cukup untuk mengganjal perut yang tidak terlalu lapar tapi belum siap untuk diisi dengan makanan berat. 

Kalau mau lebih ringan lagi, telur gulung rasa mozarella, sosis, nugget atau campuran disediakan dalam jumlah yang lebih sedikit, yakni 6 tusuk. Ada juga bumbunya yang bisa kita pilih. Mulai dari BBQ, Balado, Cheese, Seaweed, Spicy atau Pizza.

Untuk rasa, versi yang Bang Emmet coba kali ini yakni Original dan bumbu BBQ, agak unik. Anda pernah makan telur dadar bukan? Nah, ini sama seperti telur dadar, tapi tidak diberi garam dan bawang merah atau daun bawang. 

Aroma dan rasanya sendiri datang dari telur yang diaduk lalu digulung di tusuk satenya, lalu dibaluri bumbu yang kita pilih saat sudah matang dan ditempatkan di cup. Matangnya pun tidak sampai kering/garing. 

Sepuluh tusuk telur gulung ini perlu ditebus di harga yang relatif terjangkau yakni hanya Rp20 ribu saja. Not bad lah, untuk jajanan di kawasan kuliner kekinian. Tapi untuk Bang Emmet, yang lebih suka rasa yang lebih gurih dan prefer gorengan yang agak lebih kering dari ini, rasanya kurang cocok. 

Anda yang tidak terlalu suka makanan asin? Ini mungkin pas. Kalaupun lain kali Bang Emmet nyobain lagi Chikentu ini, kemungkinan akan coba rasa lain.

Chikentu Telur Gulung Food Street PIK
24 Oktober 2021
Telur Gulung Original BBQ
Rp20.000

4 - Porsi
3 - Rasa
4 - Penyajian
4 - Harga
3.7 - Overall