Pandemi, Work from Home dan Tantangan Akses Internet

Kali ini saya ingin sedikit sharing pengalaman terkait manfaat internet dalam keseharian saya dan keluarga. Khususnya terkait pandemi, work from home dan tantangan yang terjadi.

Jauh sebelum masa pandemi Covid-19, saya sudah menggunakan layanan internet kabel di rumah. Bukan apa-apa, pekerjaan saya yang kerap melakukan testing terhadap perangkat teknologi terbaru, mencari update software untuk perangkat tersebut ataupun menginstalasikan tools yang dibutuhkan untuk pengujian, tentu membutuhkan akses internet tanpa batasan kuota dan kecepatan.

Bisa saja saya mengunduh semua kebutuhan tersebut di kantor dan menjalankan testingnya di rumah. Namun lagi-lagi, pekerjaan saya yang juga banyak berhubungan dengan pihak ketiga membuat saya kerap tidak di kantor dan berpindah-pindah tempat. Alhasil, tantangannya adalah, akses internet cepat dan stabil di rumah menjadi esensial buat saya.

Ilustrasi WFH (asus.com)

Kebetulan, lokasi perumahan tempat saya tinggal cukup menguntungkan. Hampir semua penyedia layanan internet kabel terkemuka tersedia di sini dan saya tinggal pilih ingin menggunakan ISP yang mana.

Singkat cerita, setelah beberapa tahun berjalan, tercatat sekitar dua kali saya mengganti layanan internet kabel dari ISP yang ada. Alasannya, layanan pelanggan yang kurang memuaskan. 

Umumnya setelah 6 bulan penggunaan, layanan internet yang saya gunakan mulai sering mengalami gangguan. Dan kalau ada gangguan, kadang bisa berlangsung 2-3 hari. Tentunya ini tidak bisa ditolerir. Marah-marah via telepon ke customer service? Percuma. Akhirnya mengganti layanan adalah keputusan yang harus diambil.

Tak lama berselang, pandemi pun datang menghadang.

Saya yang tadinya membutuhkan akses internet sebagai backup atas pekerjaan saya di kantor, mendadak membutuhkan akses internet di rumah sebagai sarana utama saya untuk bekerja. 

Ya, sekitar 2,5 tahun saya bekerja dari rumah (WFH) secara penuh. Hanya kadang-kadang saja saya datang ke kantor. Itupun jika ada kebutuhan mendesak, atau perlu bertemu dengan pihak ketiga. Baik di kantor ataupun di luar.

Ironisnya, selama menjalani WFH tersebut, semakin sering saya mengganti layanan operator internet kabel. Bahkan sempat juga kembali ke provider pertama yang saya gunakan. Namun itupun tidak lama bertahan. 

Alasannya sama. Setelah lewat dari 6 bulan penggunaan, gangguan mulai sering terjadi dan kalau terjadi gangguan, teknisinya tidak bisa segera langsung datang melakukan perbaikan. 

Sebagai gambaran, pernah saya harus menunggu 1, 2 bahkan 3 hari sampai mendapatkan jadwal teknisi. Sungguh tidak masuk akal. Terpaksa kami membeli paket data dari operator seluler yang akhirnya membuat biaya internet bulanan menjadi naik dua kali lipat bahkan lebih.

IndiHome dari Telkom Indonesia, operator Internetnya Indonesia
Sedikit background, kebetulan, rumah tempat tinggal kami dua lantai. Saya dan keluarga tinggal di lantai atas dan lantai bawah ditempati oleh orang tua dan adik saya bersama keluarganya. 

Saat pandemi, adik saya yang kebetulan juga harus WFH, terpaksa mendaftar layanan internet kabel juga. Bandwidth internet kabel yang kita share lewat Wifi yang tadinya cukup untuk kita pakai bersama-sama menjadi tidak memadai.

Menaikkan bandwidth tidak menjadi opsi kami. Selain tarifnya menjadi lebih mahal, di waktu yang bersamaan kami juga kerap harus menggunakan internet tersebut untuk work from home, online meeting dan pembelajaran jarak jauh anak-anak. 

Menggunakan satu layanan operator internet berpotensi menimbulkan bottleneck, dan kalau operator tersebut ada gangguan, pekerjaan atau sekolah anak-anak pun terancam.

Keputusannya adalah menambah satu layanan operator internet kabel lain untuk dipasang di rumah, dan pilihannya adalah memasang IndiHome dari Telkom Indonesia.

Lucunya, selama sekitar 2,5 tahun terakhir, saya semakin kerap bergonta-ganti operator internet kabel di lantai atas karena sering mengalami gangguan dan saya semakin tidak bisa mentolerir gangguan akses internet karena full WFH dan anak full school from home. 

Tetapi di lantai bawah, orang tua dan adik saya tetap menggunakan akses internet dari IndiHome, operator Internetnya Indonesia. Dan uniknya, selama saya WFH tersebut, justru jaringan internet dari IndiHome nyaris tidak pernah mengalami kendala.

Jujur saja, di lantai atas, saya tidak pernah menggunakan layanan internet kabel dari IndiHome. Utamanya adalah karena kabel telepon dan pesawat telepon Telkom milik orang tua, dipasang di lantai bawah. Tetapi kalau melihat kestabilan layanan IndiHome yang digunakan oleh orang tua dan adik, saya jadi berpikir keras. 

Apakah ditukar saja, kabel IndiHome ditarik ke lantai atas dan lantai bawah menggunakan operator Internet kabel lainnya itu? Apa dua-duanya, lantai atas dan lantai bawah berlangganan IndiHome dengan akun yang berbeda?

Kita lihat nanti guys. Kalau ISP yang saya gunakan sekarang ini menurun kualitas layanannya dalam beberapa waktu ke depan, saya sudah punya pilihan mau berlangganan ISP kabel yang mana.